Sinopsis My Girlfriend Is a Gumiho Episode 9
Mi Ho memeluk bunga dan bekata pada
Dae Woong, "Walaupun dunia kita berbeda, Apakah bisa kau tetap
menyukaiku?" Mi Ho terus berharap pada Dae Woong dan tiba-tiba saja
Kakek masuk kedalam rumah dan bilang bahwa mereka berdua harus segera
putus dan Dae Woong harus segera mengemasi barang-barangnya. Dae Woong
jelas kaget dan Mi Ho yang tidak mengerti apa-apa pun hanya bisa diam.
Dae Woong mencoba membicarakan hal ini dengan Kakek dan Bibi. Kakek marah-marah karena Kakek sudah mengetahui bahwa Dae Woong ini sebenarnya terluka parah dan dokter sudah melarang Dae Woong untuk bermain film. Dae Woong bilang bahwa dia dahulu memang terluka parah namun sekarang sudah sehat. Bibi ikut marah dan berkata, "Benarkan, dia memang terluka sebelumnya." Kakek semakin marah dan melarang Dae Woong untuk bermain film kembali.
Mi Ho terus menunggu Dae Woong sambil memagang bunganya. Dae Woong bilang bahwa dia akan baik-baik saja jika tetap bersama Mi Ho. Bibi menyangka bahwa Mi Ho lah yang telah memaksa Dae Woong untuk bersikap seperti ini makanya Bibi meminta Kakek melakukan sesuatu. Kakek pun meminta Dae Woong untuk segera memutuskan Mi Ho. Mi Ho yang mendengar pembicaraan itu pun mau protes namun tiba-tiba saja dadanya terasa sangat sakit.
Dae Woong bilang bahwa dulu Kakek lah yang menginginkan dia menjadi orang yang bertanggung jawab, tetapi kenapa sekarang Kakek lah yang memintanya menyerah? Dae Woong berkata bahwa dia akan bertanggung jawab sampai akhir dan sebaiknya kakek lah yang menyerah dan pulang ke rumah. Dae Woong langsung masuk kedalam rumah sementara Kakek dan Bibi sama-sama bengong.
Dae Woong masuk kedalam rumah dan berkata bahwa Kakek dan Bibi itu tidak mengetahui apapun juga. Dae Woong melihat Mi Ho yang terududuk dan dia pun bertanya, "Ada apa?" Mi Ho mau berbicara namun tiba-tiba saja terdengar teriakan Bibi yang membuat Dae Woong langsung berlari keluar rumah untuk melihat keadaan Kakeknya. Sementara itu Mi Ho benar-benar kesakitan dan tetap diam di dalam rumah. Bibi benar-benar panik dan meminta Dae Woong untuk segera menggendong Kakek dan membawanya ke rumah sakit. Sebelum pergi, Dae Woong berteriak dari luar rumah dan berkata pada Mi Ho bahwa dia akan ke rumah sakit dan akan segera kembali. Sementara itu Mi Ho matanya mulai berubah menjadi biru. Bibi berkomentar, "Dia bahkan tidak keluar rumah untuk melihat apa yang terjadi."
Mi Ho benar-benar merasa kesakitan dan dia memilih untuk berbaring di tempat tidurnya. Saat berjalan menuju tempat tidurnya, Mi Ho tidak sengaja menjatuhkan handycam sehingga handycam itu merekam.
Dong Joo terus melihat jam pasir dan berkata, "Dia akan mengalami... Kematian pertamanya." Karna bulan sedang bersinar maka ekor Mi Ho pun muncul. Mi Ho terus merasa kesakitan dan tiba-tiba saja satu ekor Mi Ho menghilang dan Mi Ho berkata, "Satu ekorku mengilang... Aku benar-benar mati."
Di dalam mobil, Dae Woong meminta kakek agar lebih bersabar dan meminta Bibi membelokan mobilnya karna di daerah sana ada rumah sakit namun tiba-tiba saja Kakek menyuruh Bibi untuk mengendarai mobil ke rumah. Kakek mengancam tidak akan meminum apapun dan jika Dae Woong tidak ingin melihatnya cepat mati maka Dae Woong harus segera pulang ke rumah.
Dae Woong kesal dan dia ingat Mi Ho yang ada di rumah makanya dia meminta Bibi segera memberhentikan mobilnya namun Kakek melarang. Dae Woong pun mengancam akan lompat keluar jika mobil tidak berhenti juga. Bibi pun panik dan langsung memberhentikan mobil. Dae Woong keluar dari mobil dan berkata bahwa dia akan pulang ke rumah jika sudah memastikan semuanya. Kakek benar-benar marah dan terus meneriaki nama Dae Woong namun Dae Woong tetap cuek dan berlari pergi.
Dae Woong sampai ke rumah dan begitu masuk ke rumah ternyata Mi Ho baik-baik saja. Dae Woong bertanya, "Apakah kau baik-baik saja?" Mi Ho menjawab, "Ya aku baik-baik saja." Dae Woong berkata bahwa dia pikir Mi Ho sakit. Mi Ho bilang bahwa dia adalah Gumiho yang dapat merusak tembok dan bukanlah wanita yang lemah. Dae Woong memeriksa suhu tubuh Mi Ho dan kaget karna Mi Ho sangat dingin. Mi Ho beralasan bahwa dia terlalu lelah karna selalu mencuci panggangan dengan sangat teliti. Dae Woong lalu berkata, "Kamu bermain selama 500 tahun... Dan sekarang kau harus mencuci piring panggangan siang dan malam. Tidak heran mengapa kau dalam kondisi seperti ini. Jangan mencuci piring panggangan lagi." Mi Ho langsung tersenyum senang.
Dae Woong membuka kulkas dan berkata bahwa Mi Ho tidak boleh mencuci rak bbq setiap hari dan Dae Woong akan mengajarkan Mi Ho beberapa pelajaran lain. Dae Woong juga berfikir bahwa dia akan menemui pemilik restaurant itu namun Mi Ho langsung tersenyum dan meminta Dae Woong tidak seperti itu. Mi Ho bilang bahwa pemilik restaurant terlihat sangat menyeramkan terakhir kali. Dae Woong mengerti dan dia berkata bahwa persediaan daging dan soda di rumah masih banyak jadi Mi Ho bisa memakannya dan cukup beristirahat, Dae Woong juga meminta Mi Ho jangan terlalu memaksakan diri dalam membersihkan sekolah aksi.
Mi Ho bertanya, "Apakah kamu akan pergi kembali? Apakah kakekmu benar-benar sakit?" Dae Woong menjawab, "Jika aku tidak pulang... Dia akan sakit. Aku akan pulang sebentar dan karena kau baik-baik saja maka aku tidak perlu khawatir." Mi Ho bertanya, kapan Dae Woong akan kembali? Dae Woong berkata bahwa dia sepertinya harus tinggal beberapa malam di rumah kakenya dan akan kembali setelah kakeknya merasa tenang. Mi Ho mengerti dan berkata bahwa dia memiliki uang dari hasil yang dia peroleh dan Dae Woong tidak usah mengkhawatirkannya. Mi Ho lalu berkata, "Saat kakekmu sudah baik-baik saja... cepat dan pulang lah ke rumah kita ini :)" Dae Woong mengerti dan langsung pergi.
Saat menuruni tangga, Dae Woong berkata, "Rumah kita? Bagaimana bisa tempat ini jadi "rumah kita"? Ah aku kembali bingung. Apakah aku menjadi gila?" Tiba-tiba saja Mi Ho muncul di belakang Dae Woong dan memanggilnya. Mi Ho bertanya, "Dae Woong, bunga yang kau berikan padaku.. apakah kau akan kembali sebelum mereka layu?" Dae Woong diam dan ingat bahwa tadi ada sesuatu yang jatuh dari bunga itu. Tiba-tiba saja lampu di atas Mi Ho berkedip-kedip seperti yang rusak. Dae Woong bergumam bahwa ini adalah hal gila dan lalu dia berjalan mendekati Mi Ho dan dia berkomentar pada dirinya sendiri, "Ah kepalaku sakit. Jika aku tidak memiliki pikiran yang jernih sekarang ini... Ini mungkin terjadi." Mi Ho kebingungan dan bertanya, "Apa yang mungkin terjadi?"
Tiba-tiba Kakek menelfon dan Dae Woong berkata, "Ini mengatakan padaku untuk kembali pada kesadaranku. Benar. Aku harus tetap menjernihkan pikiranku ini. Aku pergi!" Dae Woong berbalik pergi dan Mi Ho pun berkata bahwa dia akan tetap menunggu Dae Woong kembali. Dae Woong pergi tanpa mengatakan apapun dan Mi Ho mencoba menyalakan lampu namun ternyata lampu itu benar-benar mati.
Dae Woong pulang ke rumah dan langsung masuk ke kamarnya. Dae Woong berkata, "Ini rumahku yang sebenarnya. Aku perlu untuk menyalakan semua lampu agar aku dapat berfikir dengan jernih. Ini bagus. Terpisah sebentar... menjernihkan pikiranku... ini adalah hal yang bagus"
Paginya, Mi Ho mendatangi Dong Joo dan dia berkata, "Satu dari ekorku menghilang. dan sekarang aku menjadi Rubah berekor delapan!" Dong Joo tak habis pikir Mi Ho baru saja merasakan seperti kematian namun Mi Ho ttap terlihat ceria. Mi Ho bilang bahwa kemarin dia sangat kesakitan namun sekarang dia sudah melupakan semua itu. Dong Joo mengingatkan Mi Ho bahwa Mi Ho akan merasakan perasaan kematian itu hingga 8 kali dan perasaan itu akan lebih menyakitkan dari perasaan sebelumnya. Mi Ho langsung sedih karena dia sangat benci perasaan kesakitan.
Dong Joo bilang ketika Mi Ho kesakitan maka seharusnya Dae Woong ada disisi Mi Ho karna dekat dengan mutiara rubah itu akan sangat membantu. Mi Ho berkata bahwa dia tidak ingin Dae Woong melihatnya yang sedang kesakitan. Dong Joo bilang bahwa cara yang baik adalah Mi Ho tidak memberi tau Dae Woong bahwa Mi Ho sedang mencoba menjadi manusia karena Dae Woong bisa saja kabur. Mi Ho berkata bahwa dia bisa mengatakan hal itu pada Dae Woong karna Dae Woong pernah berkata bahwa dia tidak membenci Mi Ho. Dong Joo berkata bahwa seseorang tidak membenci itu bukan berarti menyukainya. Mi Ho kesal dan menunjukan bunga yang di berikan oleh Dae Woong pada Dong Joo. Dong Joo berkomentar bahwa menerima bunga adalah hal yang baik namun meminta Dae Woong untuk menyukai Mi Ho adalah sebuah kesalahan.
Mi Ho bertanya, "Kenapa kesalahan?" Dong Joo terlihat kesal dan menjawab, "Karena dia kabur." Mi Ho menjelaskan bahwa Dae Woong tidak kabur tapi pulang sebentar karena kakeknya sedang sakit. Dong Joo tertawa dan berkata "Bukankah kamu mengatakan bahwa dia tidak sakit? Dia kabur karena merasa terbebani. Kamu tidak perlu membelalak padaku, kamu harus mengakui kebenaran. Dan kakeknya tidak akan membiarkan kalian berdua bersama. Aigooo dia mungkin tidak akan membiarkan Dae Woong pergi." Mi Ho benar-benar marah dan berkata, "Dokter Dong Joo Jahat! Dokter Dong Joo adalah Dokter Anjing!"
Dong Joo menatap Mi Ho tidak percaya dan bertanya, "Dimana kamu belajar menambahkan "anjing" menjadi sebuah penghinaan?" Mi Ho menjawab, "Karena kau dokter anjing maka aku akan memanggilmu dokter anjing!" Dong Joo tidak mau kalah dan dia pun membalas omongan Mi Ho, "Kau rubah, karena itu kau rubah seperti wanita yang suka menggoda laki-laki." Mi Ho kesal dan berkata, "Mengagumkan... Dokter Anjing!" Mi Ho langsung meninggalkan ruangan Dong Joo. Dong Joo melihat bunga Min Ho yang ketinggalan dan dia pun langsung mengambil bunga itu. Mi Ho kembali masuk ke ruangan Dong Joo untuk mengambil bunga itu dan langsung pergi. Ada beberapa kelopak bunga yang jatuh dan Dong Joo langsung menggenggam erat kelopak bunga itu.
Mi Ho main ke tempatnya perempuan tua itu dan dia melepaskan satu persatu kelopak bunga sambil berkata, "Akan kembali... Tidak akan kembali... Akan kembali... Tidak akan kembali... Akan kembali... Tidak akan kembali!!!" Mi Ho kesal karna ternyata kelopak bunga yang terakhir di lepas jawabannya Tidak akan kembali, Mi Ho pun langsung memakan kelopak bunga itu dengan kesal namun langsung membuangnya kembali. Perempuan tua itu bertanya, "Apa masalahnya?" Mi Ho pun menjawab, "Pacarku... dia berhasil diambil oleh kakeknya." Perempuan tua itu pun mengambil kesimpulan bahwa Kakek Mertua pasti tidak menyukai Mi Ho.
Perempuan tua itu juga berkata bahwa seorang laki-laki yang di paksa pergi maka tidak akan kembali lagi. Mi Ho bertanya, "Kakek mertua?" Perempuan itu pun menjelaskan bahwa kakek mertua adalah kakek dari laki-laki itu. Mi Ho mengangguk mengerti. Perempuan tua itu lalu bertanya, "Bagaimana dengan ibu mertua?" Mi Ho menjawab, "Ah itu pasti Bibi Dae Woong. Dia selalu berteriak." Perempuan tua itu pun berkata bahwa sepertinya Bibi juga tidak menyukai Mi Ho. Mi Ho benar-benar sedih apalagi Perempuan tua itu berkata bahwa semua ini sepertinya sudah berakhir.
Perempuan tua itu menyalakan TV yang sedang memutar sebuah drama dimana Kakek dan Ibu-ibu sedang marah-marah pada calon menantu dan di drama itu mereka mempermasalahkan mengenai umur si perempuan yang lebih tua. Mi Ho langsung menghitung umurnya dan dia pun berkata bahwa umurnya lebih tua 600 tahun dari pada Dae Woong. Lalu ibu-ibu di dalam drama itu bertanya pada calon menantu, "Apakah kamu mempunyai 2 gumpalan(anak)?" Mi Ho langsung panik karna dia memiliki 8 ekor. Si calon menantu memohon di terima dan Mi Ho pun langsung mendukung agar calon menantu di terima tapi tiba-tiba Kakek itu berkata, "Wanita sepertimu... Kamu benar-benar bukan manusia!" Mi Ho benar-benar lemas melihat itu.
Bibi membawakan kakek bubur dan kakek berkomentar, "Kenapa bubur ini begitu cair? Apakah bisa kau mebuat bubur dengan baik?" Bibi menjawab, "Ayah kau ini hanya pura-pura sakit. Bisakah kau meminum bubur ini? Bukankah Dae Woong sudah tenang sekarang? Tolonglah keluar untuk makan." Kakek lalu berkata bahwa ini sangat aneh sekali karna Dae Woong benar-benar sangat tenang. Bibi juga berpendapat sama. Bibi bilang bahwa Dae Woong bisa saja kabur 10 kali dan membalik kan meja makan 10 kali namun dia benar-benar tenang sekarang ini. Kakek pun bertanya, "Apakah anak itu benar-benar tumbuh dewasa dan menjadi bertanggung jawab?"
Dae Woong duduk di ruang tengah sambil memegang HP dan Anjingnya setia duduk di dekat Dae Woong. Ternyata yang di lihat di HP Dae Woong adalah sebuah foto rubah dan Dae Woong berkata, "Mi Ho adalah rubah sementara Dong Ja(Nama Anjing Dae Woong) adalah Anjing. Mi Ho adalah Rubah. Bukankah itu menyeramkan?" Dae Woong memperlihatkan foto Rubah pada Dong Ja dan Dong Ja langsung menggonggong.
Dae Woong mengelus Dong Ja dan berkata, "Dong Ja... Kau menyukaiku? Tapi sayangnya aku tidak bisa menerima perasaanmu karena aku ini... Manusia. Benar. Jika aku mengganggap bahwa Mi Ho adalah Rubah maka aku tinggal akan bingung lagi. Ya Mi Ho adalah rubah, rubah yang menyeramkan. Tapi... Jika di lihat secara dekat, Rubah tidak begitu menyeramkan. Matanya bulat dan cute, seperti... Seperti Mi Ho. Hmm tapi mengapa Mi Ho tidak menelfonku? Hey Dong Ja... Apakah kau ingin tahu tentang Mi Ho? Apakah kamu mau melihatnya?"
Bibi melewati ruang tengah sambil membawa bubur dan Dae Woong pun langsung bertanya, "Apakah Kakek memakan buburnya?" Bibi menganggukan kepalanya. Dae Woong bilang bahwa dia akan mengajak Dong Ja untuk jalan-jalan keluar sebentar, Bibi kaget mendengar itu karna menyangka Dae Woong akan kabur. Dae Woong menegaskan bahwa dia hanya akan jalan-jalan sebentar dan kembali ke rumah sebelum waktu makan malam tiba. Dae Woong juga berpesan pada Bibi agar memberikan makanan biasa saja pada Kakek, tidak usah memberikan bubur karna Kakek sepertinya tidak sakit parah.
Dae Woong membawa Dong Ja keluar dan Bibi pun langsung berpesan pada Dong Ja, "Dong Ja ya, pastikan kau pulang bersama Dae Woong!"
Hye In mencoba baju untuk shooting dan Sun Nyeon langsung berkomentar bahwa baju yang di pakai oleh Hye In sangatlah cantik. Sun Nyeon melihat ada baju hitam dan bertanya, "Apakah baju ini milik Dae Woong?" Byung Soo menjawab, "Ya. Bajunya sudah jadi tapi sayangnya Kakek sudah mengetahui bahwa Dae Woong terluka dan akhirnya melarang Dae Woong shooting." Sun Nyeon lalu berkata, "Dae Woong tidak bisa Shooting. Huh Bagaimana bisa Kakek mengetahui hal itu?" Sun Nyeon menatap ke arah Hye In kesal.
Hye In mengalihkan pembicaraan dengan bertanya keberadaan Dae Woong dan kabar Mi Ho. Sun Nyeon dengan ketus bilang bahwa Dae Woong sudah pulang ke rumah Kakek dan mungkin Mi Ho juga sudah pulang. Hye In langsung tersenyum senang karna berhasil memisahkan Dae Woong dan juga Mi Ho.
Hye In mendatangi rumah di Sekolah Aksi untuk memeriksa, apakah Mi Ho masih tinggal di sana atau tidak. Hye In melihat ke bawah gedung yang sangat tinggi sekali dan dia bilang bahwa pada saat itu Mi Ho tidak mungkin terjun ke bawah karna benar-benar tinggi sekali. Hye In berniat masuk ke dalam rumah tapi ternyata di kunci dan Hye In pun tersenyum senang karna artinya Mi Ho sudah tidak ada di dalam rumah.
Terdengar ada suara gonggongan Anjing dan saat di lihat ternyata Dae Woong datang ke rumah di sekolah aksi bersama dengan Dong Ja. Akhirnya Dae Woong dan Hye In mengobrol sebentar. Hye In bertanya, "Aku dengar kau sudah kembali pulang ke rumah kakek, Mengapa kau kembali ke sini? Apakah kau mau mengambil barang-barangmu?" Dae Woong menjawab, "Aku ke sini untuk menemui Mi Ho." Hye In kaget mendengar jawaban Dae Woong dan berkata, "Benarkah? Hmm sepertinya pacarmu itu selalu tinggal disini ya." Dae Woong menjelaskan bahwa dia sekarang tinggal dengan Kakek tapi Mi Ho masih tetap tinggal di rumah sekolah aksi ini.
Hye In bertanya, "Jika kamu tidak disini... Bagaimana bisa dia tinggal disini? Dimana rumahnya? Apakah sebegitu jauhnya hingga dia tidak bisa kembali ke rumahnya? Hmm Sun Nyeon bilang bahwa rumah Mi Ho ada di luar kota dan Byung Soo bilang bahwa Mi Ho berasal dari provinsi yang lain. Siapa yang benar sebenarnya? Siapa dia itu?" Dae Woong kebingungan dan dia pun menjawab, "Itu hanya isu saja. Ah waktu yang bagus, ada yang ingin aku katakan padamu... Tunggu sebentar." Dae Woong masuk ke dalam rumah dan dia mencari sesuatu.
Hye In masuk ke dalam rumah secara diam-diam dan melihat ada papan tanggal dan dia pun bertanya-tanya, "Kenapa ada papan seperti ini? Apakah mereka menghitung 100 hari tanggal jadian mereka? Hmm ini sepertinya bukan jadwal shooting film juga." Akhirnya Dae Woong menemukan benda yang dia cari yaitu Handycam pemberian dari Hye In. Hye In langsung keluar rumah sehingga Dae Woong tidak tahu bahwa Hye In tadi melihat papan tanggal itu.
Dae Woong mengembalikan Handycam pemberian Hye In. Hye In bilang bahwa Handycam itu dapat membantu kemampuan akting Dae Woong. Dae Woong bilang bahwa dia sudah memiliki Handycam lain dan dia akan menggunakan Handycam itu. Hye In kesal dan akhirnya menerima Handycam itu.
Hye In masuk kedalam mobilnya dan dia dengan kesal berkata, "Huh apakah Mi Ho yang menyuruh Dae Woong untuk mengembalikan Handycam ini padaku?" Hye In mengemudikan mobilnya dan dia langsung menginjak rem secara mendadak karna ada seseorang yang lewat di depannya tapi begitu Hye In melihat ke depan ternyata tidak ada siapa-siapa. Tiba-tiba Mi Ho muncul di samping Hye In dan itu membuat Hye In kaget. Hye In marah dan membentak Mi Ho, "Kau ini membuatku terkejut!" Mi Ho juga bilang bahwa Hye In membuatnya terkejut. Mi Ho juga memarahi Hye In, "Karenamu kini bungaku jadi bertebaran." Mi Ho langsung pergi meninggalkan Hye In.
Hye In masih shock dan dia berkata, "Dia tadi tertabrak mobil. Ya aku yakin dia tadi tertabrak mobil, Bagaimana bisa dia dengan cepat menghindar? Aneh sekali..." Hye In kembali masuk ke dalam mobil dan memeriksa Handycam yang di kembalikan oleh Dae Woong dan ternyata ada sebuah rekaman di dalam Handycam itu. Hye In memutar rekaman itu dan kaget begitu melihat ada sebuah ekor berwarna biru yang terekam.
Hye In langsung mendatangi Dong Hong dan Dong Hong berkata, "Benarkah? Apakah kau menemukan gadis yang selama ini aku cari?" Hye In menggangguk dan berkata, "Ya aku menemukannya. Bisakah kau menceritakan seperti apa perempuan ini? Sun Nyeon sudah menceritakannya padaku tetapi aku masih belum yakin." Dong Hong pun menjelaskan ciri-ciri Mi Ho, "Rambutnya panjang... Memakai gaun putih... Dapat melompat dengan tinggi dan berlari dengan sangat cepat."
Hye In lalu menghampiri Sun Nyeon dan Sun Nyeon berkata, "Dae Woong bilang bahwa selama dia bersama Mi Ho maka Dae Woong akan baik-baik saja." Hye In pun bergumam, "Benar. Ketika perempuan itu kembali... secara tiba-tiba Dae Woong sembuh."
Selanjutnya Hye In menghampiri Byung Soo dan Byung Soo berkata, "Pertama kali bertemu Mi Ho, Dae Woong bilang bahwa Mi Ho sangat aneh karna seperti ingin membunuhnya.Itu sepertinya hanya lelucon hahaha." Hye In berfikir sebentar, "Membunuh? Ah Byung Soo, dimana rumah sakit terakhir Dae Woong berobat?"Byung Soo menjawab, "Hmm Rumah Sakit Kangnam."
Hye In menelfon ayahnya yang seorang dokter di rumah sakit Kangnam "Appa, Temanku beberapa wkatu yang lalu periksa ke rumah sakit Kagnam dan ada sesuatu. Bisakah aku melihat hasil check-upnya?"
Hye In pun pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan hasil check up dan dia pun mengingat hal-hal ganjil tentag Mi Ho. Dia ingat saat Dae Woong begitu panik karena Mi Ho terjun dari gedung tinggi. Hye In juga mengingat kata-kata Mi Ho yang penah mengancam akan membunuhnya. Hye In bilang pada dirinya sendiri, "Aku tidak gila. Memang ada sesuatu yang aneh pada dirinya."
Dae Woong masih di rumah sekolah aksi dan melihat HP Mi Ho yang ternyata tidak di bawa. Dae Woong memeriksa HP Mi Ho dan dia kaget karna Mi Ho sudah melakukan 2 panggilan pada Dong Joo pagi ini. Dae Woong kesal dan berkata, "Jadi dia meninggalkan HPnya disini karna pergi dengan Dong Joo. Huh lupakan saja dia..." Dae Woong langsung meninggalkan HP Mi Ho.
Dae Woong pergi dari rumah bersama Dong Ja dan dia ternyata mencari rumah sakit tempat Dong Joo praktek. Tapi Dae Woong tidak mengakui bahwa sebenarnya dia ini mencari Mi Ho. Dae Woong bilang pada Dong Ja bahwa dia pergi ke rumah sakit hewan itu bukan untk mencari Dong Joo dan Mi Ho tapi untuk memeriksa keadaan Dong Ja yang terlihat gemuk akhir-akhir ini. Dae Woong juga berkata pada Dong Ja, "Ya kamu tidak boleh terlihat memalukan di depan Dokter Dong Joo. Ingat kau harus terlihat keren."
Dae Woong membawa Dong Ja kepada Dong Joo dan Dae Woong berkomentar, "Hmm tempat ini terlalu kecil dan susah di cari. Bisnismu ini pasti tidak berjalan dengan baik." Dong Joo berkata pada Dae Woong agar tidak mengkhawatirkan bisnisnya ini. Dae Woong bertanya, "Bagiam dalam rumah sakit ini cukup bagus, apakah banyak yang datang kemari? Ah anjingku itu tidak obesitas." Dong Joo tersenyum seperti biasa dan menyarankan Dae Woong agar memberikan makanan dan latihan teratur pada anjingnya itu. Dong Joo selesai memeriksa dan bertanya, "Apakah aku harus memeriksa lebih lanjut?" Dae Woong menjawab, "Tidak perlu. Sepertinya aku harus merubah namanya Dong Ja(Artinya gendut) menjadi Skinny(Kurus)"
Dae Woong keluar dari rumah sakit hewan milik Dong Joo dan dia tersenyum senang karna ternyata Mi Ho tidak ada di tempat Dong Joo. Dae Woong pun melanjutkan mencari Mi Ho ke restaurant ayam milik perempuan tua yang merupakan temannya Mi Ho.
Dari dalam rumah sakit, Dong Joo melihat Dae Woong dan dia berkata, "Dia bahkan menyempatkan diri datang kemari, dan tampaknya dia benar-benar peduli pada Mi Ho. Apakah manusia itu tidak akan berkhianat dan memilih untuk mati?"
Mi Ho datang ke rumah Kakek Dae Woong dan ingin sekali bertemu Dae Woong. Di saat yang bersamaan Dae Woong berjalan menuju rumah kakek dan dia berkata pada Dong Ja, "Hey Dong Ja, kau pasti kecewa karna tidak bertemu dengannya kan?" (Kenapa gak ngaku aja sih kalo sebenernya yang kecewa itu Dae Woong? Hahahaha :-)) Dae Woong bernyanyi lagu tentang Mi Ho dan dia berkata bahwa Mi Ho adalah Gumiho yang cute.
Mi Ho masih duduk menunggu di luar rumah Kakek Dae Woong. Mi Ho tidak berani masuk karna takut nanti Kakek akan semakin membencinya. Mi Ho pun memutuskan pergi dan pada saat itu Dae Woong berjalan mendekati rumah. Mereka berdua tidak berpapasan karna Mi Ho mengambil jalan yang lain. Dong Ja menggonggong beberapa kali dan Dae Woong melihat ada kelopak bunga yang di tempel menggunakan lem di jalan dan kelopak bunga tu membentuk tulisan 'Woong-ah'. Dae Woong pun berfikir, "Apakah dia kemari dan meninggalkan ini?"
Mi Ho berjalan pulang dengan lesu dan terus berkata, "Ingin sekali bertemu Woong ah. Woong ah.. Woong Ah... Woong Ah.." Tiba-tiba saja ada yang menarik tangan Mi Ho dari belakang dan itu adalah Dae Woong! Mi Ho jelas senang sekali bertemu dengan Dae Woong makanya dia langsung memeluk Dae Woong, Dae Woong meminta di lepaskan tetapi Mi Ho tidak mau. Dae Woong meminta dilepaskan sekali lagi karena takut banyak orang yang melihat dan akhirnya Mi Ho pun melepaskan pelukannya tetapi dia langsung menutup mata Dae Woong.
Dae Woong tertawa dan bertanya, "Kenapa? Apa kau ini ayam hah?" Mi Ho kesal dan berkata, "Dulu kau menyebutku anjing, lalu ular, dan sekarang ayam?" Dae Woong kemabli tertawa dan dia melihat rambut Mi Ho yang di ikat di atas dan dia bertanya, "Kenapa rambutmu ini? Apa ini perbuatan temanmu yang fashionista itu (Perempuan tua penjual ayam)?"
Hye In menemui ayahnya yang melihat hasil rontgen Dae Woong dan Hye In bertanya, "Appa, bukankah itu luka yang serius?" Ayahnya Hye In menjawab, "Ya ini cukup serius. Harus beristirahat selama 3 sampai 4 bulan. Sepertinya temanmu ini mengalami kecelakaan yang sangat parah." Hye In kebingungan dan bertanya, "Jika lukanya sangat serius, bukankah tidak mungkin dia kini dapat berjalan?" Ayah Hye In menjawab, "Sangat tidak mungkin dia dapat berjalan. Kecuali ada sebuah keajaiban."
Hye In kaget dan kembali bertanya, "Dia tidak mungkin sembuh dalam beberapa hari saja, bukan?" Ayah Hye In menjawab, "Tentu saja tidak mungkin. Kau sepertinya sangat khawatir. Bawalah temanmu ke sini dan aku akan memeriksanya." Hye In pergi keluar ruangan ayahnya dan dia berkata, "Dae Woong tiba-tiba saja sembuh secara total karena perempuan itu. Karena itukah Dae Woong sangat membutuhkan perempuan itu? Siapa perempuan itu sebenarnya?"
Dae Woong, Mi Ho dan juga Dong Ja duduk di sebuah kursi di taman. Dae Woong memperkenalkan Dong Ja pada Mi Ho dan juga memperkenalkan Mi Ho pada Dong Ja. Mi Ho dan Dong Ja bersalaman dan Mi Ho terlihat senang. Mi Ho bertanya pada Dae Woong, "Apakah kau bilang padanya bahwa aku ini Rubah?" Dae Woong menjawab, "Aku harus mengatakan apa lagi?" Mi Ho lalu menatap Dong Ja senang dan memperkenalkan dirinya, "Hallo Dong Ja. Aku Mi Ho pacar Dae Woong. Bahkan aku mendapatkan cincin ini dari dia." Dae Woong tertawa dan memperlihatkan kalung yang di pakai oleh Dong Ja yang merupakan pemberian dari dia juga. Mi Ho berkomentar, "Wah kalungnya sangat bagus. Dong Ja, kau juga fashionista."
Mi Ho lalu bertanya, "Woong Ah, apakah Kakek-mu baik-baik saja?" Dae Woong menjawab, "Dia tidak sakit. Dia hanya makan bubur sehingga tidak memiliki energi." Mi Ho bilang selama Dae Woong membawa mutiara rubahnya maka Dae Woong akan tetap baik-baik daja. Dae Woong berkata bahwa Kakek tidak mengetahui masalah itu makanya sangat mengkhawatirkan Dae Woong. Dae Woong cerita bahwa Kakek jadi sangat khawatir padanya sejak kedua orang tua Dae Woong meninggal. Dae Woong berkata, "Ah andai saja ada mutiara ini pada saat itu.. Orang tuaku pasti selamat."
Mi Ho bertanya, "Apakah orang tuamu terluka parah?" Dae Woong menjawab, "Pada saat aku kecil. Kami pergi liburan dan terjadi kecelakaan yang membuat orang tuaku meninggal. Hanya aku saja yang selamat. Awalnya semua orang berkata bahwa aku akan mati juga tetapi berkat kakek-ku maka aku beruntung bisa selamat. Katanya, Kakekku tidak melepaskan tanganku selama 100 hari." Mi Ho berkata, "Berarti Kakekmu adalah Mutiara rubahmu juga." Dae Woong tersneyum dan bilang, "Mungkin. Ternyata kakekku ini sehebat Gumiho."
Kakek berada di kamar Dae Woong dan dia melihat foto Dae Woong bersama Bibi dan Kakek. Kakek lalu berkomentar, "Seharusnya anak itu tidak memaksakan diri jika terluka. Apa yang harus aku lakukan? Ah benar-benar anak itu..."
Dae Woong, Mi Ho dan Dong Ja pergi berjalan-jalan ke taman. Dae Woong bilang bahwa dia ingin hidup sukses demi Kakek. Mi Ho mulai mengikuti semua yang di lakukan Dae Woong dan Mereka pun tertawa. Mi Ho melihat ada yang sedang bermain badminton dan dia pun bertanay, "Woong Ah, apa itu?" Dae Woong menjelaskan tentang Badminton dan mengajak Mi Ho untuk bermain badminton dan ternyata Mi Ho memukulnya dengan kekuatannya sehingga kok pun melayang jauh.
Mi Ho dan Dong Ja terus melihat orang yang sedang makan daging. Dae Woong meminta mereka berdua berdiri namun Mi Ho tidak mau. Dae Woong bilahg bahwa melihat orang lain sedang makan itu tidak sopan. Akhirnya Mi Ho pun mau berdiri dan pergi.
Dae Woong membelikan Mi Ho burger dan Mi Ho dengan lahap langsung memakannya. Dae Woong bilang bahwa dia sudah kenyang makanya dia memberikan daging iu pada Mi Ho. Mi Ho mengambil daging dengan senang dan dia memotong daging itu menjadi 2 bagian, untuk dirinya dan juga untuk Dong Ja. Dae Woong yang melihat itu langsung tersenyum.
Dae Woong mengajak Mi Ho naik sepedah pasangan dan Mi Ho justru terus bersandar pada Dae Woong. Sepenjang perjalanan menaiki sepedah, Mi Ho terus menatap Dae Woong dan Dae Woong pun berkata, "Sudah cukup kau terus menatapku sejak tadi. sekarang kau harus membantuku mengendarai sepedah ini." Mi Ho tersenyum dan dengan semangat langsung mengayuh sepedah. Dae Woong kaget dan bilang, "Ini terlalu cepat...."
Selesai bermain sepedah, Mi Ho dan Dae Woong kembali duduk di kursi taman bersama Dong Ja. Dae Woong bilang bahwa sekarang ini sudah waktunya kakek makan jadi dia harus segera pulang. Mi Ho tidak rela melepas Dae Woong secepat ini tapi akhirnya dia membiarkan Dae Woong pergi dan meminta Dae Woong untuk menelfonnya jika Dae Woong sudah sampai di rumah. Dae Woong ingat mengenai HP Mi Ho dan langsung memarahi Mi Ho karna tidak membawa HP itu keluar bersama Mi Ho. Mi Ho bilang bahwa batrai HPnya habis sehingga dia membiarkannya di rumah. Dae Woong bilang bahwa Mi Ho harus mengchargernya dan membawanya jika batrai terisi penuh.
Mi Ho bertanya, "Woong Ah, apakah kau tadi ke rumah sekolah aksi? Kenapa kamu pergi kesana?" Dae Woong berbohong dengan menjawab, "Tadi aku kebetulan lewat saja." Mi Ho terus memaksa Dae Woong jujur dan Dae Woong mengalihkan perhatiannya pada Dong Ja namun Mi Ho terus memaksanya, "Woong Ah, kenapa kau ke rumah? Apakah kau kangen? Woong Ah aku datang ke rumah kakek karna aku kangen padamu dan ternyata kau juga datang ke rumah karna kangen padaku." Dae Woong tetap tidak jujur dan bilang bahwa dia hanya membawa Dong Ja jalan-jalan dan berhenti sesaat di rumah itu. Mi Ho tersenyum dan meminta Dae Woong untuk mengatakan bahwa dia kangen Mi Ho karna nanti dia akan mengatakan sesuatu yang penting juga. Dae Woong bingung dan bilang bahwa dia akan segera pulang.
Dae Woong berjalan pergi sambil membawa Dong Ja dan dari belakang Mi Ho berteriak, "Woong ah, kau kangen padaku bukan? Ah aku benar. Aku benar-benar ingin sekali melihatmu Woong Ah. Woong Ah, aku benar-benar menyukaimu." Dae Woong benar-benar malu dan langsung pergi membawa Dong Ja. Dan terlihat Dae Woong tersenyum.
Kakek dan Bibi sedang makan semangka dan Bibi langsung berkata, "Ayah, ada Dae Woong." Kakek kaget dan oura-pura sakit kembali. Ketika Dae Woong mau berjalan menuju kamarnya, Kakek menghentikannya dan bertanya, "Karna kau sangat ingin menemuinya, Apakah kamu bertemu dengannya?" Bibi juga ikut bertanya, "Baru pisah sebentar saja, kamu sudah kangen dia?" Dae Woong kesal dan membentak, "Sudah kukatakan bukan! Aku sama sekali tidak ingin bertemu dia! Kenapa semua orang berfikir seperti itu hah?" Dae Woong langsung pergi ke kamarnya sementra Bibi dan Kakek sama-sama heran.
Dae Woong masuk ke kamar dan bekata, "Benar-benar... Ini membuatku seperti terlihat benar-benar kangen padanya! Aku harus menyangkalnya dengan tegas!"
Mi Ho berjalan sambil bernyanyi ceria, "Dae Woong rindu padaku~ Dan dia menyukaiku~ Karna itu aku akan mengatakan padanya kalau aku akan menjadi manusia~" Tiba-tiba ada suara klakson yang berasal dari mobil Dong Joo. Dong Joo keluar dari mobil dan berkata, "Aku pikir kau kesepian makanya aku akan mengajakmu ke restaurant daging tapi sepertinya kau cukup senang." Mi Ho bilang bahwa dia akan mengatakan pada Dae Woong bahwa dia akan segera menjadi manusia. Dong Joo kaget mendengar itu.
Bibi menemui Dong Hong dan menceritakan tentang Dae Woong. Dong Hong bilang bahwa dia benar-benar tidak tahu mengenai Dae Woong yang terluka parah. Dong Hong sendiri heran karena Dae Woong benar-benar bisa melakukan aksi yang hebat meskipun sedang terluka. Bibi bilang bahwa Kakek sangat cemas dan Bibi harap Dong Hong bisa membujuk Dae Woong agar berhenti bermin film. Dong Hong mengerti dan bilang bahwa hal ini sangat di sayangkan sekali.
Bibi lalu mengajak Dong Hong untuk makan bersama dan Bibi bertanya, "Apakah kau ada rencana pergi dengan anakmu setelah makan bersama?" Dong Hong menjawab, "Sepertinya aku akan menelfon padanya dan memberitahu bahwa aku tidak pulang hari ini." Bibi tertawa dan dia takjub melihat banyak penghargaan yang di dapat oleh Dong Hong. Dong Hong bilang bahwa dia mungkin cepat atau lambat akan mendapatkan penghargaan lagi. Dong Hong juga bilang bahwa jika dia mendapatkan penghargaan lagi maka dia akan menyebutkan nama Bibi. Bibi tersenyum senang dan bilang bahwa dia pasti akan sangat malu. Dong Hong lalu bertanya, "Bagaimana jika aku mengucapkannya dengan gerakan yang hanya kita berdua saja yang tahu?" Bibi tertawa dan bilang bahwa hal itu akan sangat aneh.
Bibi tertawa dan dia terpeleset sehingga kopi yang di pegangnya itu terjatuh dan mengenai sebuah kaset. Bibi bilang bahwa dirinya tidak apa-apa. Dong Hong melihat kaset yang terkena tumpahan kopi dan langsung mearahi Bibi, "Kenapa kau ini sangat ceroboh? Seharusnya kau lebih berhati-hati! Kau menumpahkan kopi pada kaset yang di jual terbatas! " Bibi bilang bahwa dia akan mengganti kaset itu namun Dong Hong marah dan bilang bahwa kaset itu sangat terbatas dan langsung di tanda tangani oleh aktor Hong Hong. Bibi juga jadi kesal dan bilang bahwa dia akan langsung terabng ke Hong Kong untuk membeli kaset itu an meminta tanda tangan aktor Hong Kong. Bibi pergi meninggalkan Dong Hong dan Dong Hong langsung memanggil namanya. Dong Hong bertanya, "Kemana kau akan pergi?" Bibi dengan kesal menjawab, "Ke Hong Kong!" Bibi langsung keluar dari ruangan Dong Hong dengan penuh amarah.
Bibi mengomel karna selama ini dia selalu di nomor dua-kan oleh Dong Hong. Dong Hong bahkan lebih memilih kaset itu dari pada dirinya. HP Bibi berbunyi dan itu telfon dari Hye In yang mengajak bibi bertemu untuk membahas mengenai Dae Woong.
Mi Ho pergi makan bersama Dong Joo. Mi Ho bilang bahwa Dae Woong kangen padanya dan tidak akan lari muskipun tau bahwa Mi Ho akan menjadi manusia. Dong Joo membantu memotongkan daging untuk Mi Ho dan bilang bahwa dia sepertinya tidak perlu mengkhawatirkan Mi Ho lagi karna sepertinya Dae Woong tidak akan mengkhianati Mi Ho. Dong Joo bertanya, "Manusia bernama Cha Dae Woong ini... Apakah kau benar-benar menyukainya?" Mi Ho langsung menjawab, "Tentu saja. Aku sangat menyukainya." Dong Joo terlihat kesal dan kembali berkata, "Jika Dae Woong tidak bersamamu setelah kau menjadi manusia, bagaimana manurutmu? Meskipun sekarang kau membutuhkan Dae Woong agar kau menjadi manusia, setelah kau menjadi manusia itu bukanlah sebuah masalah benar?" Mi Ho bilang bahwa dia harus bersama Dae Woong karna dia sangat meyukai Dae Woong. Dong Joo yang sedang memotong daging untuk Mi Ho pun langsung terdiam karna Mi Ho bilang bahwa alasan dia ingin menjadi manusia itu adalah Dae Woong.
Dong Joo berkata, "Akan lebih baik jika kau bersama seseorang yang tidak tahu siapa kau sebenarnya. Untuk itu... setelah 100 hari maka kau harus berpisah dengan Dae Woong." Mi Ho langsung menolaknya. Dong Joo bilang jika Mi Ho tidak mau maka Dong Joo tidak akan membantu Mi Ho lagi. Dong Joo juga bilang bahwa dia belum menyebutkan semua hal untuk menjadi manusia secara utuh dan jika Mi Ho ingin menjadi manusia maka Mi Ho sangat membutuhkan bantuannya. Dong Joo berkata bahwa dia harap Mi Ho tidak akan mati dan Mi Ho harus melupakan Dae Woong.
Mi Ho heran dan bertanya, "Dong Joo.. ada apa denganmu? Kenapa aku tidak boleh disisi Dae Woong?" Dong Joo menjawab, "Aku belum mengatakan segalanya jadi ikuti saja apa yang aku katakan." Mi Ho menolak dan bilang bahwa dia tidak akan pergi dari Dae Woong selama Dae Woong tidak mangatakan membencinya. Mi Ho menyelesaikan makanannya dan langsung pergi. Dong Joo berkata, "Aku hanya mengkhawatirkanmu... Aku khawatir kau sulit menerima kematian Dae Woong setelah 100 hari bersamanya."
Mi Ho ada di rumah dan dia mencoret tanggal di papan yang di buat Dae Woong. Mi Ho bilang setelah 100 hari berlalu maka dia akan menjadi manusia dan tetap berada di samping Dae Woong.
Kakek bilang pada Dae Woong untuk pergi ke rumah sakit bersama Bibi. Dae Woong bilang bahwa kakek ini benar-benar tidak percaya bahwa dirinya sudah sehat, Kakek bilang bahwa mereka akan membahas mengenai itu jika hasilnya sudah keluar. Tapi pada akhirnya Dae Woong setuju untuk pergi ke rumah sakit. Dae Woong kembali ke kamarnya dan Kakek bertanya pada Bibi, "Jika itu rumah sakit ada Ayah dari seniornya Dae Woong, apakah mungkin mereka bersekongkol dengan Dae Woong untuk membohongi kita??" Bibi menjawab, "Tidak mungkin. Justru senior Dae Woong ini lah yang memberi tahu kita bahwa Dae Woong terluka. Dia ingin menolong Dae Woong bahkan dia ini sangat manis sekali."
Kakek bertanya, "Hye In ini apakah bermain film bersama Dae Woong juga?" Bibi menjawab, "Ya. Ayahnya dokter di rumah sakit besar dan dia terlihat pintar. Hmm sepertinya dia tertarik pada Dae Woong. Hye In ini jauh lebih baik dari pada perempuan bernama Mi Ho itu!" Kakek berkomentar, "Mi Ho.. dia tidak bermasalah bagiku..."
Hye In bertemu dengan Byung Soo dan Sun Nyeon dan dia meminta Byung Soo dan Sun Nyeon agar membawa Mi Ho ke rumah sakit agar melihat keadaan Dae Woong juga. Byung Soo setuju dan bilang bawa Mi Ho pasti bisa membujuk Dae Woong agar menyerah dalam film. Sun Nyeon kesal dan bilang, "Huh sejak kapan Dae Woong akan mengikuti kata-kata perempuan itu. Huh menyebalkan." Hye In meminta agar Dae Woong jangan sampai tahu bahwa Mi Ho di bawa ke rumah sakit juga karna Dae Woong tidak ingin Mi Ho mengetahui kondisi sebenarnya.
Di dalam mobil, Hye In menelfon ayahnya dan bilang bahwa besok dia akan datang ke rumah sakit bersama seorang perempuan juga yang terlihat aneh sehingga Hye In meminta ayahnya untuk mengecheck perempuan itu juga. Hye In tersenyum licik.
Di rumah, Mi Ho benar-benar merasa kesepian dan dia langsung ceria saat melihat ada telfon dari Dae Woong. Mi Ho berkata, "Woong ah, aku benar-benar ingin mendengar suaramu. Pasti kau menelfonku karna ingin mendengar suaraku juga kan?" Dae Woong menjawab, "Tidak. Aku menelfon karna ada sesuatu yang ingin aku tanyakan. Karna mutiara itu sudah ada di dalam tubuhku selama 10 hari... Apakah tubuhku sudah sembuh total?" Mi Ho menjawab, "Sudah. Bahkan saat kau akan mati dulu... kamu sembuh dalam waktu 10 hari. Ada apa? Apa kau sudah tidak membutuhkannya sehingga kau ingin mengembalikannya hah?" Dae Woong menjawab, "Bukan begitu. Kalau aku ingin meyakinkan kakek maka aku harus benar-benar sehat. Selama 100 hari, aku akan mengambil manfaat dari mutiara ini."
Mi Ho bertanya, "Woong ah, kau baru saja sesaat tidak melihatku.. Apakah kau kangen padaku?" Dae Woong menjawab, "Tidak.. sudah kukatakan tidak, kau ini selalu memaksa." Mi Ho kemabli bertanya, "Bagaimana jika setelah 100 hari kau tidak melihatku. apakah kau akan kangen padaku?" Dae Woong kebinungan menjawab dan berkata, "Mana aku tahu. Sudah dulu. aku sudah selesai bertanya padamu. Aku tutup telfonnya ya."
Mi Ho menatap HPnya dan bilang, "Harusnya kau bilang kangen padaku agar kau bisa meyakinkan Dong Joo bahwa aku bisa hidup bersamamu." Setelah menutup telfonnya, Dae Woong bilang pada dirinya sendiri, "Dia membuatku bingung... "
Pagi-pagi Byung Soo dan Sun Nyeon datang ke rumah sekolah aksi dan mengajak Mi Ho pergi ke rumah sakit. Mi Ho menolak karna Dae Woong tidak memintanya pergi. Sun Nyeon membujuk Mi Ho dengan berkata bahwa Mi Ho bisa bertemu Dae Woong di rumah sakit. Mi Ho pun akhirnya setuju pergi.
Kakek, Bibi dan Dae Woong pergi ke rumah sakit dan langsung bertemu dengan Ayah Hye In. Kakek meminta dokter agar memeriksa Dae Woong dengan teliti. Di luar ruangan, Byung Soo, Sun Nyeon dan Mi Ho baru sampai dan Mi Ho merasa tidak nyaman di dalam rumah sakit karna baunya yang aneh. Dari jauh terlihat Hye In yang menatap Mi Ho. Byung Soo mencoba menelfon Dae Woong namun tidak diangkat juga. Sun Nyeon bilang bahwa Dae Woong pasti sedang di periksa. Sun Nyeon mengajak Byung Soo untuk bertanya dan Mi Ho tidak ikut.
Hye In menghampiri Mi Ho dan Mi Ho menyebut Hye In sebagai pembuat masalah. Hye In bertanya pada Mi Ho, "Bukankah kau datang kemari untuk bertemu Dae Woong? Ikut aku dan aku akan menujukannya." Mi Ho ragu-ragu dan melihat ke arah Byung Soo dan Sun Nyeon sedang berdiri jauh. Hye In bilang bahwa Mereka nanti akan menyusul jadi sebaiknya mereka pergi duluan. Mi Ho pun akhirnya mengikuti Hye In.
Dae Woong sudah selesai pemeriksaan dan bilang pada Kakek bahwa hasilnya akan segera keluar. Kakek bilang jika hasil tes buruk maka Dae Woong harus mengikuti apa yang dia minta. Dae Woong juga bilang jika ternyata dia ini tidak apa-apa maka Kakek tidak boleh ikut campur masalahnya lagi.
Mi Ho bilang bahwa bau rumah sakit ini sangat menyengat sehingga dia tidak bisa mencium bau Dae Woong. Hye In bertanya, "Kau bahkan selalu bisa menemukan keberadaannya hah? Aneh sekali... Bagaimana caranya?" Hye In membawa Mi Ho ke ruang periksa dan bilang bahwa dia akan memeriksa Mi Ho karna waktu itu dia hampir saja menabrak Mi Ho. Mi ho tidak mau di periksa namun Hye In tetap memaksa dan langsung mengunci Mi ho dari luar. Hye In bilang bahwa dokter akan segera datang dan Mi Ho sebaiknya menunggu saja. Hye In berkata, "Bukankah kau dulu pernah terjatuh dari atas gedung? Bahkan kau di cari oleh Dong Hong karna kau terbang. Bukankah dulu juga kau bilang bahwa kau ini berbeda? Apa yang berbeda darimu hah? Siapa kau ini sebenarnya? Apa kau ini monster? Aku sangat penasaran maka dari itu aku membawamu kemari."
Hye In meninggalkan ruangan itu dan Mi Ho sangat panik karna dia tidak mau identitasnya kebongkar. Baru saja Hye In berjalan beberapa langkah, tiba-tiba terdengar suara keras dan ternyata Mi Ho berhasil kabur dari ruangan yang di kunci. Hye In kaget karna ternyata Mi Ho merusak pintu. Hye In mengejar Mi Ho dan berteriak, "Kenapa kau takut? Pasti ada sebuah alasan akan semua ini. Baiklah aku akan datang pada Dae Woong dan aku akan mengatakan semuanya di depan keluarga Dae Woong dan teman-temannya bahwa kau ini aneh! Tentang siapa kamu sebenarnya, aku akan mencari tahu hal itu dari dae Woong!"
Mi Ho akhirnya muncul dan bertanya pada Hye In, "Apa hubungannya aku dan kamu? Kenapa kamu seperti ini padaku?" Hye In menjawab, "Aku tidak suka jika Dae Woong bersama makhluk aneh sepertimu! Apa yang kau lakukan pada tubuh Dae Woong hah? Bahkan dia tidak sadar bahwa dirinya itu terluka parah." Mi Ho bilang bahwa dia tidak berbuat apa-apa, dia hanya menyembuhkan Dae Woong. Hye In ketakutan dan bertanya, "Kau ini sebenarnya makhluk apa?" Mi Ho menjawab bahwa dia ini bukanlah makhluk jahat dan dia ini hanyalah berbeda. Hye In mengancam Mi Ho dengan berkata, "Baiklah aku tidak akan memberi tahu siapapun tentang kamu tapi aku minta kau pergi. Jika kamu menghilang maka aku akan membiarkanmu." Mi Ho diam sesaat dan bertanya, "Kau memintaku untuk menghilang hah?"
Hasil kesehatan Dae Woong sudah keluar dan dokter bilang bahwa keadaan Dae Woong baik-baik saja bahkan tidak usah di khawatirkan. Kakek dan Bibi langsung kaget mendengarnya. Dae Woong tersenyum senang dan bilang bahwa dia memang tidak terluka parah. Dae Woong lalu bertanya pada Kakek, "Sekarang aku boleh pergi kan?" Bibi dan Kakek sama-sama malu dan bilang, "Apa kau akan pergi sekarang? Pergilah makan terlebih dahulu." Dae Woong tersenyum senang dan bilang bahwa dia akan pergi duluan.
Ayah Hye In bilang pada Hye In bahwa Dae Woong baik-baik saja dan pasti ada kesalahan yang terjadi pada awal pemeriksaan yang terdahulu.Hye In tersenyum senang. Ayah Hye In bertanya tentang Mi Ho dan Hye In bilang bahwa semua berjalan dengan baik-baik saja dan tidak ada yang perlu di khawatirkan.
Mi Ho pergi ke taman dan bilang, "Aku harus pergi.Aku tidak punya pilihan lain." Di saat yang bersamaan, Dae Woong datang ke rumah sekolah aksi. Dae Woong menyiapkan daging untuk Mi Ho. Dae Woong berkata, "Aku pikir dia akan senang jika melihatku disini tapi kemana dia pergi? Ah bunga ini belum layu artinya aku tidak lama pergi dari sini." HP Dae Woong berbunyi dan dia pun langsung mengangkatnya karna itu telfon dari Mi Ho.
Mi Ho : "Kau dimana? Apa bisa kau pulang cepat?"
Dae Woong : "Hmm... aku tidak kangen padamu jadi aku tidak berniat untuk pulang cepat. Kenapa?"
Mi Ho : "Jadi kau tidak kangen padaku? Hmm baguslah kalau begitu."
Dae Woong : "Mi Ho ya sebenarnya..."
Mi Ho : "Woong Ah, ada yang ingin kukatakan. Kamu akan menjaga mutiaraku walaupun aku tidak menakutimu kan?"
Dae Woong : "Ya."
Mi Ho : "Walaupun kau tidak membutuhkannya, kau akan menjaganya kan?"
Dae Woong : "Tentu saja. Apa kau masih tidak percaya padaku?"
Mi Ho : "Aku percaya padamu. Maka dari itu jika aku tidak bersamamu maka kau harus tetap menjaga mutiaraku."
Dae Woong : "Apa?"
Mi Ho : "Dae Woong-ah... Aku sepertinya harus pergi dari sisimu."
Dae Woong mencoba membicarakan hal ini dengan Kakek dan Bibi. Kakek marah-marah karena Kakek sudah mengetahui bahwa Dae Woong ini sebenarnya terluka parah dan dokter sudah melarang Dae Woong untuk bermain film. Dae Woong bilang bahwa dia dahulu memang terluka parah namun sekarang sudah sehat. Bibi ikut marah dan berkata, "Benarkan, dia memang terluka sebelumnya." Kakek semakin marah dan melarang Dae Woong untuk bermain film kembali.
Mi Ho terus menunggu Dae Woong sambil memagang bunganya. Dae Woong bilang bahwa dia akan baik-baik saja jika tetap bersama Mi Ho. Bibi menyangka bahwa Mi Ho lah yang telah memaksa Dae Woong untuk bersikap seperti ini makanya Bibi meminta Kakek melakukan sesuatu. Kakek pun meminta Dae Woong untuk segera memutuskan Mi Ho. Mi Ho yang mendengar pembicaraan itu pun mau protes namun tiba-tiba saja dadanya terasa sangat sakit.
Dae Woong bilang bahwa dulu Kakek lah yang menginginkan dia menjadi orang yang bertanggung jawab, tetapi kenapa sekarang Kakek lah yang memintanya menyerah? Dae Woong berkata bahwa dia akan bertanggung jawab sampai akhir dan sebaiknya kakek lah yang menyerah dan pulang ke rumah. Dae Woong langsung masuk kedalam rumah sementara Kakek dan Bibi sama-sama bengong.
Dae Woong masuk kedalam rumah dan berkata bahwa Kakek dan Bibi itu tidak mengetahui apapun juga. Dae Woong melihat Mi Ho yang terududuk dan dia pun bertanya, "Ada apa?" Mi Ho mau berbicara namun tiba-tiba saja terdengar teriakan Bibi yang membuat Dae Woong langsung berlari keluar rumah untuk melihat keadaan Kakeknya. Sementara itu Mi Ho benar-benar kesakitan dan tetap diam di dalam rumah. Bibi benar-benar panik dan meminta Dae Woong untuk segera menggendong Kakek dan membawanya ke rumah sakit. Sebelum pergi, Dae Woong berteriak dari luar rumah dan berkata pada Mi Ho bahwa dia akan ke rumah sakit dan akan segera kembali. Sementara itu Mi Ho matanya mulai berubah menjadi biru. Bibi berkomentar, "Dia bahkan tidak keluar rumah untuk melihat apa yang terjadi."
Mi Ho benar-benar merasa kesakitan dan dia memilih untuk berbaring di tempat tidurnya. Saat berjalan menuju tempat tidurnya, Mi Ho tidak sengaja menjatuhkan handycam sehingga handycam itu merekam.
Dong Joo terus melihat jam pasir dan berkata, "Dia akan mengalami... Kematian pertamanya." Karna bulan sedang bersinar maka ekor Mi Ho pun muncul. Mi Ho terus merasa kesakitan dan tiba-tiba saja satu ekor Mi Ho menghilang dan Mi Ho berkata, "Satu ekorku mengilang... Aku benar-benar mati."
Di dalam mobil, Dae Woong meminta kakek agar lebih bersabar dan meminta Bibi membelokan mobilnya karna di daerah sana ada rumah sakit namun tiba-tiba saja Kakek menyuruh Bibi untuk mengendarai mobil ke rumah. Kakek mengancam tidak akan meminum apapun dan jika Dae Woong tidak ingin melihatnya cepat mati maka Dae Woong harus segera pulang ke rumah.
Dae Woong kesal dan dia ingat Mi Ho yang ada di rumah makanya dia meminta Bibi segera memberhentikan mobilnya namun Kakek melarang. Dae Woong pun mengancam akan lompat keluar jika mobil tidak berhenti juga. Bibi pun panik dan langsung memberhentikan mobil. Dae Woong keluar dari mobil dan berkata bahwa dia akan pulang ke rumah jika sudah memastikan semuanya. Kakek benar-benar marah dan terus meneriaki nama Dae Woong namun Dae Woong tetap cuek dan berlari pergi.
Dae Woong sampai ke rumah dan begitu masuk ke rumah ternyata Mi Ho baik-baik saja. Dae Woong bertanya, "Apakah kau baik-baik saja?" Mi Ho menjawab, "Ya aku baik-baik saja." Dae Woong berkata bahwa dia pikir Mi Ho sakit. Mi Ho bilang bahwa dia adalah Gumiho yang dapat merusak tembok dan bukanlah wanita yang lemah. Dae Woong memeriksa suhu tubuh Mi Ho dan kaget karna Mi Ho sangat dingin. Mi Ho beralasan bahwa dia terlalu lelah karna selalu mencuci panggangan dengan sangat teliti. Dae Woong lalu berkata, "Kamu bermain selama 500 tahun... Dan sekarang kau harus mencuci piring panggangan siang dan malam. Tidak heran mengapa kau dalam kondisi seperti ini. Jangan mencuci piring panggangan lagi." Mi Ho langsung tersenyum senang.
Dae Woong membuka kulkas dan berkata bahwa Mi Ho tidak boleh mencuci rak bbq setiap hari dan Dae Woong akan mengajarkan Mi Ho beberapa pelajaran lain. Dae Woong juga berfikir bahwa dia akan menemui pemilik restaurant itu namun Mi Ho langsung tersenyum dan meminta Dae Woong tidak seperti itu. Mi Ho bilang bahwa pemilik restaurant terlihat sangat menyeramkan terakhir kali. Dae Woong mengerti dan dia berkata bahwa persediaan daging dan soda di rumah masih banyak jadi Mi Ho bisa memakannya dan cukup beristirahat, Dae Woong juga meminta Mi Ho jangan terlalu memaksakan diri dalam membersihkan sekolah aksi.
Mi Ho bertanya, "Apakah kamu akan pergi kembali? Apakah kakekmu benar-benar sakit?" Dae Woong menjawab, "Jika aku tidak pulang... Dia akan sakit. Aku akan pulang sebentar dan karena kau baik-baik saja maka aku tidak perlu khawatir." Mi Ho bertanya, kapan Dae Woong akan kembali? Dae Woong berkata bahwa dia sepertinya harus tinggal beberapa malam di rumah kakenya dan akan kembali setelah kakeknya merasa tenang. Mi Ho mengerti dan berkata bahwa dia memiliki uang dari hasil yang dia peroleh dan Dae Woong tidak usah mengkhawatirkannya. Mi Ho lalu berkata, "Saat kakekmu sudah baik-baik saja... cepat dan pulang lah ke rumah kita ini :)" Dae Woong mengerti dan langsung pergi.
Saat menuruni tangga, Dae Woong berkata, "Rumah kita? Bagaimana bisa tempat ini jadi "rumah kita"? Ah aku kembali bingung. Apakah aku menjadi gila?" Tiba-tiba saja Mi Ho muncul di belakang Dae Woong dan memanggilnya. Mi Ho bertanya, "Dae Woong, bunga yang kau berikan padaku.. apakah kau akan kembali sebelum mereka layu?" Dae Woong diam dan ingat bahwa tadi ada sesuatu yang jatuh dari bunga itu. Tiba-tiba saja lampu di atas Mi Ho berkedip-kedip seperti yang rusak. Dae Woong bergumam bahwa ini adalah hal gila dan lalu dia berjalan mendekati Mi Ho dan dia berkomentar pada dirinya sendiri, "Ah kepalaku sakit. Jika aku tidak memiliki pikiran yang jernih sekarang ini... Ini mungkin terjadi." Mi Ho kebingungan dan bertanya, "Apa yang mungkin terjadi?"
Tiba-tiba Kakek menelfon dan Dae Woong berkata, "Ini mengatakan padaku untuk kembali pada kesadaranku. Benar. Aku harus tetap menjernihkan pikiranku ini. Aku pergi!" Dae Woong berbalik pergi dan Mi Ho pun berkata bahwa dia akan tetap menunggu Dae Woong kembali. Dae Woong pergi tanpa mengatakan apapun dan Mi Ho mencoba menyalakan lampu namun ternyata lampu itu benar-benar mati.
Dae Woong pulang ke rumah dan langsung masuk ke kamarnya. Dae Woong berkata, "Ini rumahku yang sebenarnya. Aku perlu untuk menyalakan semua lampu agar aku dapat berfikir dengan jernih. Ini bagus. Terpisah sebentar... menjernihkan pikiranku... ini adalah hal yang bagus"
Paginya, Mi Ho mendatangi Dong Joo dan dia berkata, "Satu dari ekorku menghilang. dan sekarang aku menjadi Rubah berekor delapan!" Dong Joo tak habis pikir Mi Ho baru saja merasakan seperti kematian namun Mi Ho ttap terlihat ceria. Mi Ho bilang bahwa kemarin dia sangat kesakitan namun sekarang dia sudah melupakan semua itu. Dong Joo mengingatkan Mi Ho bahwa Mi Ho akan merasakan perasaan kematian itu hingga 8 kali dan perasaan itu akan lebih menyakitkan dari perasaan sebelumnya. Mi Ho langsung sedih karena dia sangat benci perasaan kesakitan.
Dong Joo bilang ketika Mi Ho kesakitan maka seharusnya Dae Woong ada disisi Mi Ho karna dekat dengan mutiara rubah itu akan sangat membantu. Mi Ho berkata bahwa dia tidak ingin Dae Woong melihatnya yang sedang kesakitan. Dong Joo bilang bahwa cara yang baik adalah Mi Ho tidak memberi tau Dae Woong bahwa Mi Ho sedang mencoba menjadi manusia karena Dae Woong bisa saja kabur. Mi Ho berkata bahwa dia bisa mengatakan hal itu pada Dae Woong karna Dae Woong pernah berkata bahwa dia tidak membenci Mi Ho. Dong Joo berkata bahwa seseorang tidak membenci itu bukan berarti menyukainya. Mi Ho kesal dan menunjukan bunga yang di berikan oleh Dae Woong pada Dong Joo. Dong Joo berkomentar bahwa menerima bunga adalah hal yang baik namun meminta Dae Woong untuk menyukai Mi Ho adalah sebuah kesalahan.
Mi Ho bertanya, "Kenapa kesalahan?" Dong Joo terlihat kesal dan menjawab, "Karena dia kabur." Mi Ho menjelaskan bahwa Dae Woong tidak kabur tapi pulang sebentar karena kakeknya sedang sakit. Dong Joo tertawa dan berkata "Bukankah kamu mengatakan bahwa dia tidak sakit? Dia kabur karena merasa terbebani. Kamu tidak perlu membelalak padaku, kamu harus mengakui kebenaran. Dan kakeknya tidak akan membiarkan kalian berdua bersama. Aigooo dia mungkin tidak akan membiarkan Dae Woong pergi." Mi Ho benar-benar marah dan berkata, "Dokter Dong Joo Jahat! Dokter Dong Joo adalah Dokter Anjing!"
Dong Joo menatap Mi Ho tidak percaya dan bertanya, "Dimana kamu belajar menambahkan "anjing" menjadi sebuah penghinaan?" Mi Ho menjawab, "Karena kau dokter anjing maka aku akan memanggilmu dokter anjing!" Dong Joo tidak mau kalah dan dia pun membalas omongan Mi Ho, "Kau rubah, karena itu kau rubah seperti wanita yang suka menggoda laki-laki." Mi Ho kesal dan berkata, "Mengagumkan... Dokter Anjing!" Mi Ho langsung meninggalkan ruangan Dong Joo. Dong Joo melihat bunga Min Ho yang ketinggalan dan dia pun langsung mengambil bunga itu. Mi Ho kembali masuk ke ruangan Dong Joo untuk mengambil bunga itu dan langsung pergi. Ada beberapa kelopak bunga yang jatuh dan Dong Joo langsung menggenggam erat kelopak bunga itu.
Mi Ho main ke tempatnya perempuan tua itu dan dia melepaskan satu persatu kelopak bunga sambil berkata, "Akan kembali... Tidak akan kembali... Akan kembali... Tidak akan kembali... Akan kembali... Tidak akan kembali!!!" Mi Ho kesal karna ternyata kelopak bunga yang terakhir di lepas jawabannya Tidak akan kembali, Mi Ho pun langsung memakan kelopak bunga itu dengan kesal namun langsung membuangnya kembali. Perempuan tua itu bertanya, "Apa masalahnya?" Mi Ho pun menjawab, "Pacarku... dia berhasil diambil oleh kakeknya." Perempuan tua itu pun mengambil kesimpulan bahwa Kakek Mertua pasti tidak menyukai Mi Ho.
Perempuan tua itu juga berkata bahwa seorang laki-laki yang di paksa pergi maka tidak akan kembali lagi. Mi Ho bertanya, "Kakek mertua?" Perempuan itu pun menjelaskan bahwa kakek mertua adalah kakek dari laki-laki itu. Mi Ho mengangguk mengerti. Perempuan tua itu lalu bertanya, "Bagaimana dengan ibu mertua?" Mi Ho menjawab, "Ah itu pasti Bibi Dae Woong. Dia selalu berteriak." Perempuan tua itu pun berkata bahwa sepertinya Bibi juga tidak menyukai Mi Ho. Mi Ho benar-benar sedih apalagi Perempuan tua itu berkata bahwa semua ini sepertinya sudah berakhir.
Perempuan tua itu menyalakan TV yang sedang memutar sebuah drama dimana Kakek dan Ibu-ibu sedang marah-marah pada calon menantu dan di drama itu mereka mempermasalahkan mengenai umur si perempuan yang lebih tua. Mi Ho langsung menghitung umurnya dan dia pun berkata bahwa umurnya lebih tua 600 tahun dari pada Dae Woong. Lalu ibu-ibu di dalam drama itu bertanya pada calon menantu, "Apakah kamu mempunyai 2 gumpalan(anak)?" Mi Ho langsung panik karna dia memiliki 8 ekor. Si calon menantu memohon di terima dan Mi Ho pun langsung mendukung agar calon menantu di terima tapi tiba-tiba Kakek itu berkata, "Wanita sepertimu... Kamu benar-benar bukan manusia!" Mi Ho benar-benar lemas melihat itu.
Bibi membawakan kakek bubur dan kakek berkomentar, "Kenapa bubur ini begitu cair? Apakah bisa kau mebuat bubur dengan baik?" Bibi menjawab, "Ayah kau ini hanya pura-pura sakit. Bisakah kau meminum bubur ini? Bukankah Dae Woong sudah tenang sekarang? Tolonglah keluar untuk makan." Kakek lalu berkata bahwa ini sangat aneh sekali karna Dae Woong benar-benar sangat tenang. Bibi juga berpendapat sama. Bibi bilang bahwa Dae Woong bisa saja kabur 10 kali dan membalik kan meja makan 10 kali namun dia benar-benar tenang sekarang ini. Kakek pun bertanya, "Apakah anak itu benar-benar tumbuh dewasa dan menjadi bertanggung jawab?"
Dae Woong duduk di ruang tengah sambil memegang HP dan Anjingnya setia duduk di dekat Dae Woong. Ternyata yang di lihat di HP Dae Woong adalah sebuah foto rubah dan Dae Woong berkata, "Mi Ho adalah rubah sementara Dong Ja(Nama Anjing Dae Woong) adalah Anjing. Mi Ho adalah Rubah. Bukankah itu menyeramkan?" Dae Woong memperlihatkan foto Rubah pada Dong Ja dan Dong Ja langsung menggonggong.
Dae Woong mengelus Dong Ja dan berkata, "Dong Ja... Kau menyukaiku? Tapi sayangnya aku tidak bisa menerima perasaanmu karena aku ini... Manusia. Benar. Jika aku mengganggap bahwa Mi Ho adalah Rubah maka aku tinggal akan bingung lagi. Ya Mi Ho adalah rubah, rubah yang menyeramkan. Tapi... Jika di lihat secara dekat, Rubah tidak begitu menyeramkan. Matanya bulat dan cute, seperti... Seperti Mi Ho. Hmm tapi mengapa Mi Ho tidak menelfonku? Hey Dong Ja... Apakah kau ingin tahu tentang Mi Ho? Apakah kamu mau melihatnya?"
Bibi melewati ruang tengah sambil membawa bubur dan Dae Woong pun langsung bertanya, "Apakah Kakek memakan buburnya?" Bibi menganggukan kepalanya. Dae Woong bilang bahwa dia akan mengajak Dong Ja untuk jalan-jalan keluar sebentar, Bibi kaget mendengar itu karna menyangka Dae Woong akan kabur. Dae Woong menegaskan bahwa dia hanya akan jalan-jalan sebentar dan kembali ke rumah sebelum waktu makan malam tiba. Dae Woong juga berpesan pada Bibi agar memberikan makanan biasa saja pada Kakek, tidak usah memberikan bubur karna Kakek sepertinya tidak sakit parah.
Dae Woong membawa Dong Ja keluar dan Bibi pun langsung berpesan pada Dong Ja, "Dong Ja ya, pastikan kau pulang bersama Dae Woong!"
Hye In mencoba baju untuk shooting dan Sun Nyeon langsung berkomentar bahwa baju yang di pakai oleh Hye In sangatlah cantik. Sun Nyeon melihat ada baju hitam dan bertanya, "Apakah baju ini milik Dae Woong?" Byung Soo menjawab, "Ya. Bajunya sudah jadi tapi sayangnya Kakek sudah mengetahui bahwa Dae Woong terluka dan akhirnya melarang Dae Woong shooting." Sun Nyeon lalu berkata, "Dae Woong tidak bisa Shooting. Huh Bagaimana bisa Kakek mengetahui hal itu?" Sun Nyeon menatap ke arah Hye In kesal.
Hye In mengalihkan pembicaraan dengan bertanya keberadaan Dae Woong dan kabar Mi Ho. Sun Nyeon dengan ketus bilang bahwa Dae Woong sudah pulang ke rumah Kakek dan mungkin Mi Ho juga sudah pulang. Hye In langsung tersenyum senang karna berhasil memisahkan Dae Woong dan juga Mi Ho.
Hye In mendatangi rumah di Sekolah Aksi untuk memeriksa, apakah Mi Ho masih tinggal di sana atau tidak. Hye In melihat ke bawah gedung yang sangat tinggi sekali dan dia bilang bahwa pada saat itu Mi Ho tidak mungkin terjun ke bawah karna benar-benar tinggi sekali. Hye In berniat masuk ke dalam rumah tapi ternyata di kunci dan Hye In pun tersenyum senang karna artinya Mi Ho sudah tidak ada di dalam rumah.
Terdengar ada suara gonggongan Anjing dan saat di lihat ternyata Dae Woong datang ke rumah di sekolah aksi bersama dengan Dong Ja. Akhirnya Dae Woong dan Hye In mengobrol sebentar. Hye In bertanya, "Aku dengar kau sudah kembali pulang ke rumah kakek, Mengapa kau kembali ke sini? Apakah kau mau mengambil barang-barangmu?" Dae Woong menjawab, "Aku ke sini untuk menemui Mi Ho." Hye In kaget mendengar jawaban Dae Woong dan berkata, "Benarkah? Hmm sepertinya pacarmu itu selalu tinggal disini ya." Dae Woong menjelaskan bahwa dia sekarang tinggal dengan Kakek tapi Mi Ho masih tetap tinggal di rumah sekolah aksi ini.
Hye In bertanya, "Jika kamu tidak disini... Bagaimana bisa dia tinggal disini? Dimana rumahnya? Apakah sebegitu jauhnya hingga dia tidak bisa kembali ke rumahnya? Hmm Sun Nyeon bilang bahwa rumah Mi Ho ada di luar kota dan Byung Soo bilang bahwa Mi Ho berasal dari provinsi yang lain. Siapa yang benar sebenarnya? Siapa dia itu?" Dae Woong kebingungan dan dia pun menjawab, "Itu hanya isu saja. Ah waktu yang bagus, ada yang ingin aku katakan padamu... Tunggu sebentar." Dae Woong masuk ke dalam rumah dan dia mencari sesuatu.
Hye In masuk ke dalam rumah secara diam-diam dan melihat ada papan tanggal dan dia pun bertanya-tanya, "Kenapa ada papan seperti ini? Apakah mereka menghitung 100 hari tanggal jadian mereka? Hmm ini sepertinya bukan jadwal shooting film juga." Akhirnya Dae Woong menemukan benda yang dia cari yaitu Handycam pemberian dari Hye In. Hye In langsung keluar rumah sehingga Dae Woong tidak tahu bahwa Hye In tadi melihat papan tanggal itu.
Dae Woong mengembalikan Handycam pemberian Hye In. Hye In bilang bahwa Handycam itu dapat membantu kemampuan akting Dae Woong. Dae Woong bilang bahwa dia sudah memiliki Handycam lain dan dia akan menggunakan Handycam itu. Hye In kesal dan akhirnya menerima Handycam itu.
Hye In masuk kedalam mobilnya dan dia dengan kesal berkata, "Huh apakah Mi Ho yang menyuruh Dae Woong untuk mengembalikan Handycam ini padaku?" Hye In mengemudikan mobilnya dan dia langsung menginjak rem secara mendadak karna ada seseorang yang lewat di depannya tapi begitu Hye In melihat ke depan ternyata tidak ada siapa-siapa. Tiba-tiba Mi Ho muncul di samping Hye In dan itu membuat Hye In kaget. Hye In marah dan membentak Mi Ho, "Kau ini membuatku terkejut!" Mi Ho juga bilang bahwa Hye In membuatnya terkejut. Mi Ho juga memarahi Hye In, "Karenamu kini bungaku jadi bertebaran." Mi Ho langsung pergi meninggalkan Hye In.
Hye In masih shock dan dia berkata, "Dia tadi tertabrak mobil. Ya aku yakin dia tadi tertabrak mobil, Bagaimana bisa dia dengan cepat menghindar? Aneh sekali..." Hye In kembali masuk ke dalam mobil dan memeriksa Handycam yang di kembalikan oleh Dae Woong dan ternyata ada sebuah rekaman di dalam Handycam itu. Hye In memutar rekaman itu dan kaget begitu melihat ada sebuah ekor berwarna biru yang terekam.
Hye In langsung mendatangi Dong Hong dan Dong Hong berkata, "Benarkah? Apakah kau menemukan gadis yang selama ini aku cari?" Hye In menggangguk dan berkata, "Ya aku menemukannya. Bisakah kau menceritakan seperti apa perempuan ini? Sun Nyeon sudah menceritakannya padaku tetapi aku masih belum yakin." Dong Hong pun menjelaskan ciri-ciri Mi Ho, "Rambutnya panjang... Memakai gaun putih... Dapat melompat dengan tinggi dan berlari dengan sangat cepat."
Hye In lalu menghampiri Sun Nyeon dan Sun Nyeon berkata, "Dae Woong bilang bahwa selama dia bersama Mi Ho maka Dae Woong akan baik-baik saja." Hye In pun bergumam, "Benar. Ketika perempuan itu kembali... secara tiba-tiba Dae Woong sembuh."
Selanjutnya Hye In menghampiri Byung Soo dan Byung Soo berkata, "Pertama kali bertemu Mi Ho, Dae Woong bilang bahwa Mi Ho sangat aneh karna seperti ingin membunuhnya.Itu sepertinya hanya lelucon hahaha." Hye In berfikir sebentar, "Membunuh? Ah Byung Soo, dimana rumah sakit terakhir Dae Woong berobat?"Byung Soo menjawab, "Hmm Rumah Sakit Kangnam."
Hye In menelfon ayahnya yang seorang dokter di rumah sakit Kangnam "Appa, Temanku beberapa wkatu yang lalu periksa ke rumah sakit Kagnam dan ada sesuatu. Bisakah aku melihat hasil check-upnya?"
Hye In pun pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan hasil check up dan dia pun mengingat hal-hal ganjil tentag Mi Ho. Dia ingat saat Dae Woong begitu panik karena Mi Ho terjun dari gedung tinggi. Hye In juga mengingat kata-kata Mi Ho yang penah mengancam akan membunuhnya. Hye In bilang pada dirinya sendiri, "Aku tidak gila. Memang ada sesuatu yang aneh pada dirinya."
Dae Woong masih di rumah sekolah aksi dan melihat HP Mi Ho yang ternyata tidak di bawa. Dae Woong memeriksa HP Mi Ho dan dia kaget karna Mi Ho sudah melakukan 2 panggilan pada Dong Joo pagi ini. Dae Woong kesal dan berkata, "Jadi dia meninggalkan HPnya disini karna pergi dengan Dong Joo. Huh lupakan saja dia..." Dae Woong langsung meninggalkan HP Mi Ho.
Dae Woong pergi dari rumah bersama Dong Ja dan dia ternyata mencari rumah sakit tempat Dong Joo praktek. Tapi Dae Woong tidak mengakui bahwa sebenarnya dia ini mencari Mi Ho. Dae Woong bilang pada Dong Ja bahwa dia pergi ke rumah sakit hewan itu bukan untk mencari Dong Joo dan Mi Ho tapi untuk memeriksa keadaan Dong Ja yang terlihat gemuk akhir-akhir ini. Dae Woong juga berkata pada Dong Ja, "Ya kamu tidak boleh terlihat memalukan di depan Dokter Dong Joo. Ingat kau harus terlihat keren."
Dae Woong membawa Dong Ja kepada Dong Joo dan Dae Woong berkomentar, "Hmm tempat ini terlalu kecil dan susah di cari. Bisnismu ini pasti tidak berjalan dengan baik." Dong Joo berkata pada Dae Woong agar tidak mengkhawatirkan bisnisnya ini. Dae Woong bertanya, "Bagiam dalam rumah sakit ini cukup bagus, apakah banyak yang datang kemari? Ah anjingku itu tidak obesitas." Dong Joo tersenyum seperti biasa dan menyarankan Dae Woong agar memberikan makanan dan latihan teratur pada anjingnya itu. Dong Joo selesai memeriksa dan bertanya, "Apakah aku harus memeriksa lebih lanjut?" Dae Woong menjawab, "Tidak perlu. Sepertinya aku harus merubah namanya Dong Ja(Artinya gendut) menjadi Skinny(Kurus)"
Dae Woong keluar dari rumah sakit hewan milik Dong Joo dan dia tersenyum senang karna ternyata Mi Ho tidak ada di tempat Dong Joo. Dae Woong pun melanjutkan mencari Mi Ho ke restaurant ayam milik perempuan tua yang merupakan temannya Mi Ho.
Dari dalam rumah sakit, Dong Joo melihat Dae Woong dan dia berkata, "Dia bahkan menyempatkan diri datang kemari, dan tampaknya dia benar-benar peduli pada Mi Ho. Apakah manusia itu tidak akan berkhianat dan memilih untuk mati?"
Mi Ho datang ke rumah Kakek Dae Woong dan ingin sekali bertemu Dae Woong. Di saat yang bersamaan Dae Woong berjalan menuju rumah kakek dan dia berkata pada Dong Ja, "Hey Dong Ja, kau pasti kecewa karna tidak bertemu dengannya kan?" (Kenapa gak ngaku aja sih kalo sebenernya yang kecewa itu Dae Woong? Hahahaha :-)) Dae Woong bernyanyi lagu tentang Mi Ho dan dia berkata bahwa Mi Ho adalah Gumiho yang cute.
Mi Ho masih duduk menunggu di luar rumah Kakek Dae Woong. Mi Ho tidak berani masuk karna takut nanti Kakek akan semakin membencinya. Mi Ho pun memutuskan pergi dan pada saat itu Dae Woong berjalan mendekati rumah. Mereka berdua tidak berpapasan karna Mi Ho mengambil jalan yang lain. Dong Ja menggonggong beberapa kali dan Dae Woong melihat ada kelopak bunga yang di tempel menggunakan lem di jalan dan kelopak bunga tu membentuk tulisan 'Woong-ah'. Dae Woong pun berfikir, "Apakah dia kemari dan meninggalkan ini?"
Mi Ho berjalan pulang dengan lesu dan terus berkata, "Ingin sekali bertemu Woong ah. Woong ah.. Woong Ah... Woong Ah.." Tiba-tiba saja ada yang menarik tangan Mi Ho dari belakang dan itu adalah Dae Woong! Mi Ho jelas senang sekali bertemu dengan Dae Woong makanya dia langsung memeluk Dae Woong, Dae Woong meminta di lepaskan tetapi Mi Ho tidak mau. Dae Woong meminta dilepaskan sekali lagi karena takut banyak orang yang melihat dan akhirnya Mi Ho pun melepaskan pelukannya tetapi dia langsung menutup mata Dae Woong.
Dae Woong tertawa dan bertanya, "Kenapa? Apa kau ini ayam hah?" Mi Ho kesal dan berkata, "Dulu kau menyebutku anjing, lalu ular, dan sekarang ayam?" Dae Woong kemabli tertawa dan dia melihat rambut Mi Ho yang di ikat di atas dan dia bertanya, "Kenapa rambutmu ini? Apa ini perbuatan temanmu yang fashionista itu (Perempuan tua penjual ayam)?"
Hye In menemui ayahnya yang melihat hasil rontgen Dae Woong dan Hye In bertanya, "Appa, bukankah itu luka yang serius?" Ayahnya Hye In menjawab, "Ya ini cukup serius. Harus beristirahat selama 3 sampai 4 bulan. Sepertinya temanmu ini mengalami kecelakaan yang sangat parah." Hye In kebingungan dan bertanya, "Jika lukanya sangat serius, bukankah tidak mungkin dia kini dapat berjalan?" Ayah Hye In menjawab, "Sangat tidak mungkin dia dapat berjalan. Kecuali ada sebuah keajaiban."
Hye In kaget dan kembali bertanya, "Dia tidak mungkin sembuh dalam beberapa hari saja, bukan?" Ayah Hye In menjawab, "Tentu saja tidak mungkin. Kau sepertinya sangat khawatir. Bawalah temanmu ke sini dan aku akan memeriksanya." Hye In pergi keluar ruangan ayahnya dan dia berkata, "Dae Woong tiba-tiba saja sembuh secara total karena perempuan itu. Karena itukah Dae Woong sangat membutuhkan perempuan itu? Siapa perempuan itu sebenarnya?"
Dae Woong, Mi Ho dan juga Dong Ja duduk di sebuah kursi di taman. Dae Woong memperkenalkan Dong Ja pada Mi Ho dan juga memperkenalkan Mi Ho pada Dong Ja. Mi Ho dan Dong Ja bersalaman dan Mi Ho terlihat senang. Mi Ho bertanya pada Dae Woong, "Apakah kau bilang padanya bahwa aku ini Rubah?" Dae Woong menjawab, "Aku harus mengatakan apa lagi?" Mi Ho lalu menatap Dong Ja senang dan memperkenalkan dirinya, "Hallo Dong Ja. Aku Mi Ho pacar Dae Woong. Bahkan aku mendapatkan cincin ini dari dia." Dae Woong tertawa dan memperlihatkan kalung yang di pakai oleh Dong Ja yang merupakan pemberian dari dia juga. Mi Ho berkomentar, "Wah kalungnya sangat bagus. Dong Ja, kau juga fashionista."
Mi Ho lalu bertanya, "Woong Ah, apakah Kakek-mu baik-baik saja?" Dae Woong menjawab, "Dia tidak sakit. Dia hanya makan bubur sehingga tidak memiliki energi." Mi Ho bilang selama Dae Woong membawa mutiara rubahnya maka Dae Woong akan tetap baik-baik daja. Dae Woong berkata bahwa Kakek tidak mengetahui masalah itu makanya sangat mengkhawatirkan Dae Woong. Dae Woong cerita bahwa Kakek jadi sangat khawatir padanya sejak kedua orang tua Dae Woong meninggal. Dae Woong berkata, "Ah andai saja ada mutiara ini pada saat itu.. Orang tuaku pasti selamat."
Mi Ho bertanya, "Apakah orang tuamu terluka parah?" Dae Woong menjawab, "Pada saat aku kecil. Kami pergi liburan dan terjadi kecelakaan yang membuat orang tuaku meninggal. Hanya aku saja yang selamat. Awalnya semua orang berkata bahwa aku akan mati juga tetapi berkat kakek-ku maka aku beruntung bisa selamat. Katanya, Kakekku tidak melepaskan tanganku selama 100 hari." Mi Ho berkata, "Berarti Kakekmu adalah Mutiara rubahmu juga." Dae Woong tersneyum dan bilang, "Mungkin. Ternyata kakekku ini sehebat Gumiho."
Kakek berada di kamar Dae Woong dan dia melihat foto Dae Woong bersama Bibi dan Kakek. Kakek lalu berkomentar, "Seharusnya anak itu tidak memaksakan diri jika terluka. Apa yang harus aku lakukan? Ah benar-benar anak itu..."
Dae Woong, Mi Ho dan Dong Ja pergi berjalan-jalan ke taman. Dae Woong bilang bahwa dia ingin hidup sukses demi Kakek. Mi Ho mulai mengikuti semua yang di lakukan Dae Woong dan Mereka pun tertawa. Mi Ho melihat ada yang sedang bermain badminton dan dia pun bertanay, "Woong Ah, apa itu?" Dae Woong menjelaskan tentang Badminton dan mengajak Mi Ho untuk bermain badminton dan ternyata Mi Ho memukulnya dengan kekuatannya sehingga kok pun melayang jauh.
Mi Ho dan Dong Ja terus melihat orang yang sedang makan daging. Dae Woong meminta mereka berdua berdiri namun Mi Ho tidak mau. Dae Woong bilahg bahwa melihat orang lain sedang makan itu tidak sopan. Akhirnya Mi Ho pun mau berdiri dan pergi.
Dae Woong membelikan Mi Ho burger dan Mi Ho dengan lahap langsung memakannya. Dae Woong bilang bahwa dia sudah kenyang makanya dia memberikan daging iu pada Mi Ho. Mi Ho mengambil daging dengan senang dan dia memotong daging itu menjadi 2 bagian, untuk dirinya dan juga untuk Dong Ja. Dae Woong yang melihat itu langsung tersenyum.
Dae Woong mengajak Mi Ho naik sepedah pasangan dan Mi Ho justru terus bersandar pada Dae Woong. Sepenjang perjalanan menaiki sepedah, Mi Ho terus menatap Dae Woong dan Dae Woong pun berkata, "Sudah cukup kau terus menatapku sejak tadi. sekarang kau harus membantuku mengendarai sepedah ini." Mi Ho tersenyum dan dengan semangat langsung mengayuh sepedah. Dae Woong kaget dan bilang, "Ini terlalu cepat...."
Selesai bermain sepedah, Mi Ho dan Dae Woong kembali duduk di kursi taman bersama Dong Ja. Dae Woong bilang bahwa sekarang ini sudah waktunya kakek makan jadi dia harus segera pulang. Mi Ho tidak rela melepas Dae Woong secepat ini tapi akhirnya dia membiarkan Dae Woong pergi dan meminta Dae Woong untuk menelfonnya jika Dae Woong sudah sampai di rumah. Dae Woong ingat mengenai HP Mi Ho dan langsung memarahi Mi Ho karna tidak membawa HP itu keluar bersama Mi Ho. Mi Ho bilang bahwa batrai HPnya habis sehingga dia membiarkannya di rumah. Dae Woong bilang bahwa Mi Ho harus mengchargernya dan membawanya jika batrai terisi penuh.
Mi Ho bertanya, "Woong Ah, apakah kau tadi ke rumah sekolah aksi? Kenapa kamu pergi kesana?" Dae Woong berbohong dengan menjawab, "Tadi aku kebetulan lewat saja." Mi Ho terus memaksa Dae Woong jujur dan Dae Woong mengalihkan perhatiannya pada Dong Ja namun Mi Ho terus memaksanya, "Woong Ah, kenapa kau ke rumah? Apakah kau kangen? Woong Ah aku datang ke rumah kakek karna aku kangen padamu dan ternyata kau juga datang ke rumah karna kangen padaku." Dae Woong tetap tidak jujur dan bilang bahwa dia hanya membawa Dong Ja jalan-jalan dan berhenti sesaat di rumah itu. Mi Ho tersenyum dan meminta Dae Woong untuk mengatakan bahwa dia kangen Mi Ho karna nanti dia akan mengatakan sesuatu yang penting juga. Dae Woong bingung dan bilang bahwa dia akan segera pulang.
Dae Woong berjalan pergi sambil membawa Dong Ja dan dari belakang Mi Ho berteriak, "Woong ah, kau kangen padaku bukan? Ah aku benar. Aku benar-benar ingin sekali melihatmu Woong Ah. Woong Ah, aku benar-benar menyukaimu." Dae Woong benar-benar malu dan langsung pergi membawa Dong Ja. Dan terlihat Dae Woong tersenyum.
Kakek dan Bibi sedang makan semangka dan Bibi langsung berkata, "Ayah, ada Dae Woong." Kakek kaget dan oura-pura sakit kembali. Ketika Dae Woong mau berjalan menuju kamarnya, Kakek menghentikannya dan bertanya, "Karna kau sangat ingin menemuinya, Apakah kamu bertemu dengannya?" Bibi juga ikut bertanya, "Baru pisah sebentar saja, kamu sudah kangen dia?" Dae Woong kesal dan membentak, "Sudah kukatakan bukan! Aku sama sekali tidak ingin bertemu dia! Kenapa semua orang berfikir seperti itu hah?" Dae Woong langsung pergi ke kamarnya sementra Bibi dan Kakek sama-sama heran.
Dae Woong masuk ke kamar dan bekata, "Benar-benar... Ini membuatku seperti terlihat benar-benar kangen padanya! Aku harus menyangkalnya dengan tegas!"
Mi Ho berjalan sambil bernyanyi ceria, "Dae Woong rindu padaku~ Dan dia menyukaiku~ Karna itu aku akan mengatakan padanya kalau aku akan menjadi manusia~" Tiba-tiba ada suara klakson yang berasal dari mobil Dong Joo. Dong Joo keluar dari mobil dan berkata, "Aku pikir kau kesepian makanya aku akan mengajakmu ke restaurant daging tapi sepertinya kau cukup senang." Mi Ho bilang bahwa dia akan mengatakan pada Dae Woong bahwa dia akan segera menjadi manusia. Dong Joo kaget mendengar itu.
Bibi menemui Dong Hong dan menceritakan tentang Dae Woong. Dong Hong bilang bahwa dia benar-benar tidak tahu mengenai Dae Woong yang terluka parah. Dong Hong sendiri heran karena Dae Woong benar-benar bisa melakukan aksi yang hebat meskipun sedang terluka. Bibi bilang bahwa Kakek sangat cemas dan Bibi harap Dong Hong bisa membujuk Dae Woong agar berhenti bermin film. Dong Hong mengerti dan bilang bahwa hal ini sangat di sayangkan sekali.
Bibi lalu mengajak Dong Hong untuk makan bersama dan Bibi bertanya, "Apakah kau ada rencana pergi dengan anakmu setelah makan bersama?" Dong Hong menjawab, "Sepertinya aku akan menelfon padanya dan memberitahu bahwa aku tidak pulang hari ini." Bibi tertawa dan dia takjub melihat banyak penghargaan yang di dapat oleh Dong Hong. Dong Hong bilang bahwa dia mungkin cepat atau lambat akan mendapatkan penghargaan lagi. Dong Hong juga bilang bahwa jika dia mendapatkan penghargaan lagi maka dia akan menyebutkan nama Bibi. Bibi tersenyum senang dan bilang bahwa dia pasti akan sangat malu. Dong Hong lalu bertanya, "Bagaimana jika aku mengucapkannya dengan gerakan yang hanya kita berdua saja yang tahu?" Bibi tertawa dan bilang bahwa hal itu akan sangat aneh.
Bibi tertawa dan dia terpeleset sehingga kopi yang di pegangnya itu terjatuh dan mengenai sebuah kaset. Bibi bilang bahwa dirinya tidak apa-apa. Dong Hong melihat kaset yang terkena tumpahan kopi dan langsung mearahi Bibi, "Kenapa kau ini sangat ceroboh? Seharusnya kau lebih berhati-hati! Kau menumpahkan kopi pada kaset yang di jual terbatas! " Bibi bilang bahwa dia akan mengganti kaset itu namun Dong Hong marah dan bilang bahwa kaset itu sangat terbatas dan langsung di tanda tangani oleh aktor Hong Hong. Bibi juga jadi kesal dan bilang bahwa dia akan langsung terabng ke Hong Kong untuk membeli kaset itu an meminta tanda tangan aktor Hong Kong. Bibi pergi meninggalkan Dong Hong dan Dong Hong langsung memanggil namanya. Dong Hong bertanya, "Kemana kau akan pergi?" Bibi dengan kesal menjawab, "Ke Hong Kong!" Bibi langsung keluar dari ruangan Dong Hong dengan penuh amarah.
Bibi mengomel karna selama ini dia selalu di nomor dua-kan oleh Dong Hong. Dong Hong bahkan lebih memilih kaset itu dari pada dirinya. HP Bibi berbunyi dan itu telfon dari Hye In yang mengajak bibi bertemu untuk membahas mengenai Dae Woong.
Mi Ho pergi makan bersama Dong Joo. Mi Ho bilang bahwa Dae Woong kangen padanya dan tidak akan lari muskipun tau bahwa Mi Ho akan menjadi manusia. Dong Joo membantu memotongkan daging untuk Mi Ho dan bilang bahwa dia sepertinya tidak perlu mengkhawatirkan Mi Ho lagi karna sepertinya Dae Woong tidak akan mengkhianati Mi Ho. Dong Joo bertanya, "Manusia bernama Cha Dae Woong ini... Apakah kau benar-benar menyukainya?" Mi Ho langsung menjawab, "Tentu saja. Aku sangat menyukainya." Dong Joo terlihat kesal dan kembali berkata, "Jika Dae Woong tidak bersamamu setelah kau menjadi manusia, bagaimana manurutmu? Meskipun sekarang kau membutuhkan Dae Woong agar kau menjadi manusia, setelah kau menjadi manusia itu bukanlah sebuah masalah benar?" Mi Ho bilang bahwa dia harus bersama Dae Woong karna dia sangat meyukai Dae Woong. Dong Joo yang sedang memotong daging untuk Mi Ho pun langsung terdiam karna Mi Ho bilang bahwa alasan dia ingin menjadi manusia itu adalah Dae Woong.
Dong Joo berkata, "Akan lebih baik jika kau bersama seseorang yang tidak tahu siapa kau sebenarnya. Untuk itu... setelah 100 hari maka kau harus berpisah dengan Dae Woong." Mi Ho langsung menolaknya. Dong Joo bilang jika Mi Ho tidak mau maka Dong Joo tidak akan membantu Mi Ho lagi. Dong Joo juga bilang bahwa dia belum menyebutkan semua hal untuk menjadi manusia secara utuh dan jika Mi Ho ingin menjadi manusia maka Mi Ho sangat membutuhkan bantuannya. Dong Joo berkata bahwa dia harap Mi Ho tidak akan mati dan Mi Ho harus melupakan Dae Woong.
Mi Ho heran dan bertanya, "Dong Joo.. ada apa denganmu? Kenapa aku tidak boleh disisi Dae Woong?" Dong Joo menjawab, "Aku belum mengatakan segalanya jadi ikuti saja apa yang aku katakan." Mi Ho menolak dan bilang bahwa dia tidak akan pergi dari Dae Woong selama Dae Woong tidak mangatakan membencinya. Mi Ho menyelesaikan makanannya dan langsung pergi. Dong Joo berkata, "Aku hanya mengkhawatirkanmu... Aku khawatir kau sulit menerima kematian Dae Woong setelah 100 hari bersamanya."
Mi Ho ada di rumah dan dia mencoret tanggal di papan yang di buat Dae Woong. Mi Ho bilang setelah 100 hari berlalu maka dia akan menjadi manusia dan tetap berada di samping Dae Woong.
Kakek bilang pada Dae Woong untuk pergi ke rumah sakit bersama Bibi. Dae Woong bilang bahwa kakek ini benar-benar tidak percaya bahwa dirinya sudah sehat, Kakek bilang bahwa mereka akan membahas mengenai itu jika hasilnya sudah keluar. Tapi pada akhirnya Dae Woong setuju untuk pergi ke rumah sakit. Dae Woong kembali ke kamarnya dan Kakek bertanya pada Bibi, "Jika itu rumah sakit ada Ayah dari seniornya Dae Woong, apakah mungkin mereka bersekongkol dengan Dae Woong untuk membohongi kita??" Bibi menjawab, "Tidak mungkin. Justru senior Dae Woong ini lah yang memberi tahu kita bahwa Dae Woong terluka. Dia ingin menolong Dae Woong bahkan dia ini sangat manis sekali."
Kakek bertanya, "Hye In ini apakah bermain film bersama Dae Woong juga?" Bibi menjawab, "Ya. Ayahnya dokter di rumah sakit besar dan dia terlihat pintar. Hmm sepertinya dia tertarik pada Dae Woong. Hye In ini jauh lebih baik dari pada perempuan bernama Mi Ho itu!" Kakek berkomentar, "Mi Ho.. dia tidak bermasalah bagiku..."
Hye In bertemu dengan Byung Soo dan Sun Nyeon dan dia meminta Byung Soo dan Sun Nyeon agar membawa Mi Ho ke rumah sakit agar melihat keadaan Dae Woong juga. Byung Soo setuju dan bilang bawa Mi Ho pasti bisa membujuk Dae Woong agar menyerah dalam film. Sun Nyeon kesal dan bilang, "Huh sejak kapan Dae Woong akan mengikuti kata-kata perempuan itu. Huh menyebalkan." Hye In meminta agar Dae Woong jangan sampai tahu bahwa Mi Ho di bawa ke rumah sakit juga karna Dae Woong tidak ingin Mi Ho mengetahui kondisi sebenarnya.
Di dalam mobil, Hye In menelfon ayahnya dan bilang bahwa besok dia akan datang ke rumah sakit bersama seorang perempuan juga yang terlihat aneh sehingga Hye In meminta ayahnya untuk mengecheck perempuan itu juga. Hye In tersenyum licik.
Di rumah, Mi Ho benar-benar merasa kesepian dan dia langsung ceria saat melihat ada telfon dari Dae Woong. Mi Ho berkata, "Woong ah, aku benar-benar ingin mendengar suaramu. Pasti kau menelfonku karna ingin mendengar suaraku juga kan?" Dae Woong menjawab, "Tidak. Aku menelfon karna ada sesuatu yang ingin aku tanyakan. Karna mutiara itu sudah ada di dalam tubuhku selama 10 hari... Apakah tubuhku sudah sembuh total?" Mi Ho menjawab, "Sudah. Bahkan saat kau akan mati dulu... kamu sembuh dalam waktu 10 hari. Ada apa? Apa kau sudah tidak membutuhkannya sehingga kau ingin mengembalikannya hah?" Dae Woong menjawab, "Bukan begitu. Kalau aku ingin meyakinkan kakek maka aku harus benar-benar sehat. Selama 100 hari, aku akan mengambil manfaat dari mutiara ini."
Mi Ho bertanya, "Woong ah, kau baru saja sesaat tidak melihatku.. Apakah kau kangen padaku?" Dae Woong menjawab, "Tidak.. sudah kukatakan tidak, kau ini selalu memaksa." Mi Ho kemabli bertanya, "Bagaimana jika setelah 100 hari kau tidak melihatku. apakah kau akan kangen padaku?" Dae Woong kebinungan menjawab dan berkata, "Mana aku tahu. Sudah dulu. aku sudah selesai bertanya padamu. Aku tutup telfonnya ya."
Mi Ho menatap HPnya dan bilang, "Harusnya kau bilang kangen padaku agar kau bisa meyakinkan Dong Joo bahwa aku bisa hidup bersamamu." Setelah menutup telfonnya, Dae Woong bilang pada dirinya sendiri, "Dia membuatku bingung... "
Pagi-pagi Byung Soo dan Sun Nyeon datang ke rumah sekolah aksi dan mengajak Mi Ho pergi ke rumah sakit. Mi Ho menolak karna Dae Woong tidak memintanya pergi. Sun Nyeon membujuk Mi Ho dengan berkata bahwa Mi Ho bisa bertemu Dae Woong di rumah sakit. Mi Ho pun akhirnya setuju pergi.
Kakek, Bibi dan Dae Woong pergi ke rumah sakit dan langsung bertemu dengan Ayah Hye In. Kakek meminta dokter agar memeriksa Dae Woong dengan teliti. Di luar ruangan, Byung Soo, Sun Nyeon dan Mi Ho baru sampai dan Mi Ho merasa tidak nyaman di dalam rumah sakit karna baunya yang aneh. Dari jauh terlihat Hye In yang menatap Mi Ho. Byung Soo mencoba menelfon Dae Woong namun tidak diangkat juga. Sun Nyeon bilang bahwa Dae Woong pasti sedang di periksa. Sun Nyeon mengajak Byung Soo untuk bertanya dan Mi Ho tidak ikut.
Hye In menghampiri Mi Ho dan Mi Ho menyebut Hye In sebagai pembuat masalah. Hye In bertanya pada Mi Ho, "Bukankah kau datang kemari untuk bertemu Dae Woong? Ikut aku dan aku akan menujukannya." Mi Ho ragu-ragu dan melihat ke arah Byung Soo dan Sun Nyeon sedang berdiri jauh. Hye In bilang bahwa Mereka nanti akan menyusul jadi sebaiknya mereka pergi duluan. Mi Ho pun akhirnya mengikuti Hye In.
Dae Woong sudah selesai pemeriksaan dan bilang pada Kakek bahwa hasilnya akan segera keluar. Kakek bilang jika hasil tes buruk maka Dae Woong harus mengikuti apa yang dia minta. Dae Woong juga bilang jika ternyata dia ini tidak apa-apa maka Kakek tidak boleh ikut campur masalahnya lagi.
Mi Ho bilang bahwa bau rumah sakit ini sangat menyengat sehingga dia tidak bisa mencium bau Dae Woong. Hye In bertanya, "Kau bahkan selalu bisa menemukan keberadaannya hah? Aneh sekali... Bagaimana caranya?" Hye In membawa Mi Ho ke ruang periksa dan bilang bahwa dia akan memeriksa Mi Ho karna waktu itu dia hampir saja menabrak Mi Ho. Mi ho tidak mau di periksa namun Hye In tetap memaksa dan langsung mengunci Mi ho dari luar. Hye In bilang bahwa dokter akan segera datang dan Mi Ho sebaiknya menunggu saja. Hye In berkata, "Bukankah kau dulu pernah terjatuh dari atas gedung? Bahkan kau di cari oleh Dong Hong karna kau terbang. Bukankah dulu juga kau bilang bahwa kau ini berbeda? Apa yang berbeda darimu hah? Siapa kau ini sebenarnya? Apa kau ini monster? Aku sangat penasaran maka dari itu aku membawamu kemari."
Hye In meninggalkan ruangan itu dan Mi Ho sangat panik karna dia tidak mau identitasnya kebongkar. Baru saja Hye In berjalan beberapa langkah, tiba-tiba terdengar suara keras dan ternyata Mi Ho berhasil kabur dari ruangan yang di kunci. Hye In kaget karna ternyata Mi Ho merusak pintu. Hye In mengejar Mi Ho dan berteriak, "Kenapa kau takut? Pasti ada sebuah alasan akan semua ini. Baiklah aku akan datang pada Dae Woong dan aku akan mengatakan semuanya di depan keluarga Dae Woong dan teman-temannya bahwa kau ini aneh! Tentang siapa kamu sebenarnya, aku akan mencari tahu hal itu dari dae Woong!"
Mi Ho akhirnya muncul dan bertanya pada Hye In, "Apa hubungannya aku dan kamu? Kenapa kamu seperti ini padaku?" Hye In menjawab, "Aku tidak suka jika Dae Woong bersama makhluk aneh sepertimu! Apa yang kau lakukan pada tubuh Dae Woong hah? Bahkan dia tidak sadar bahwa dirinya itu terluka parah." Mi Ho bilang bahwa dia tidak berbuat apa-apa, dia hanya menyembuhkan Dae Woong. Hye In ketakutan dan bertanya, "Kau ini sebenarnya makhluk apa?" Mi Ho menjawab bahwa dia ini bukanlah makhluk jahat dan dia ini hanyalah berbeda. Hye In mengancam Mi Ho dengan berkata, "Baiklah aku tidak akan memberi tahu siapapun tentang kamu tapi aku minta kau pergi. Jika kamu menghilang maka aku akan membiarkanmu." Mi Ho diam sesaat dan bertanya, "Kau memintaku untuk menghilang hah?"
Hasil kesehatan Dae Woong sudah keluar dan dokter bilang bahwa keadaan Dae Woong baik-baik saja bahkan tidak usah di khawatirkan. Kakek dan Bibi langsung kaget mendengarnya. Dae Woong tersenyum senang dan bilang bahwa dia memang tidak terluka parah. Dae Woong lalu bertanya pada Kakek, "Sekarang aku boleh pergi kan?" Bibi dan Kakek sama-sama malu dan bilang, "Apa kau akan pergi sekarang? Pergilah makan terlebih dahulu." Dae Woong tersenyum senang dan bilang bahwa dia akan pergi duluan.
Ayah Hye In bilang pada Hye In bahwa Dae Woong baik-baik saja dan pasti ada kesalahan yang terjadi pada awal pemeriksaan yang terdahulu.Hye In tersenyum senang. Ayah Hye In bertanya tentang Mi Ho dan Hye In bilang bahwa semua berjalan dengan baik-baik saja dan tidak ada yang perlu di khawatirkan.
Mi Ho pergi ke taman dan bilang, "Aku harus pergi.Aku tidak punya pilihan lain." Di saat yang bersamaan, Dae Woong datang ke rumah sekolah aksi. Dae Woong menyiapkan daging untuk Mi Ho. Dae Woong berkata, "Aku pikir dia akan senang jika melihatku disini tapi kemana dia pergi? Ah bunga ini belum layu artinya aku tidak lama pergi dari sini." HP Dae Woong berbunyi dan dia pun langsung mengangkatnya karna itu telfon dari Mi Ho.
Mi Ho : "Kau dimana? Apa bisa kau pulang cepat?"
Dae Woong : "Hmm... aku tidak kangen padamu jadi aku tidak berniat untuk pulang cepat. Kenapa?"
Mi Ho : "Jadi kau tidak kangen padaku? Hmm baguslah kalau begitu."
Dae Woong : "Mi Ho ya sebenarnya..."
Mi Ho : "Woong Ah, ada yang ingin kukatakan. Kamu akan menjaga mutiaraku walaupun aku tidak menakutimu kan?"
Dae Woong : "Ya."
Mi Ho : "Walaupun kau tidak membutuhkannya, kau akan menjaganya kan?"
Dae Woong : "Tentu saja. Apa kau masih tidak percaya padaku?"
Mi Ho : "Aku percaya padamu. Maka dari itu jika aku tidak bersamamu maka kau harus tetap menjaga mutiaraku."
Dae Woong : "Apa?"
Mi Ho : "Dae Woong-ah... Aku sepertinya harus pergi dari sisimu."
0 Response to "Sinopsis My Girlfriend Is a Gumiho Episode 9"
Post a Comment